-->

Pages

Tuesday, February 13, 2018

Simple Home Life

Setelah berdadah-dadah dengan tahun 2017 di postingan yang telah berlalu ini, dan berniat semakin semangat ngeblog di tahun yang baru, apa daya realita berkata lain ๐Ÿ˜… Sejak awal tahun bergulir, deadline pekerjaan juga datang segabruk-gabruk, yang mengakibatkan waktu saya tersita untuk urusan kantor dan mondar-mandir kesana kemari. Sampai-sampai neneknya harus diimpor dari kampung halaman untuk menemani anak-anak karena emaknya statusnya otw melulu ๐Ÿ˜”.


Oke lah, untuk urusan satu ini saya harus belajar memanajemen waktu dengan baik, dengan lebih efisien, tidak menunda-nunda kewajiban, dan menentukan prioritas mana yang lebih penting dibanding yang lainnya. Ah, PR sepanjang masa ini mah...

Karena status yang otw melulu itu, saya jadi punya waktu untuk membaca. Yah, secara pakai moda transportasi publik, ada banyak momen bengong yang hanya bisa dihalau dengan musikan, atau hapean nonton korea, atau membaca. Saya lebih banyak memilih opsi terakhir, lebih hemat kuota dibanding harus strimingan sepanjang jalan ๐Ÿ˜….

Saya sedang tertarik dengan gaya hidup simple living. Saya sangat terinspirasi dengan Rhonda Jean Hetzel melalui blognya Down To Earth. Oma Rhonda adalah mantan jurnalis yang pernah menghabiskan hari-hari menjadi bagian dari rat race, kesibukan para pekerja di kota besar. Gaji besar dan dunia kerja yang akrab dengan konsumerisme merupakan bagian dari kehidupan Rhonda semasa bekerja. Sekarang di usianya yang sudah lanjut dan memasuki masa pensiun, Rhonda dan suaminya menerapkan simple living di rumah mereka di daerah pedesaan. Simple living adalah gaya hidup yang memanfaatkan semaksimal mungkin sumberdaya yang dimiliki saat ini, baik itu berupa uang, waktu, maupun barang. Simple living mendorong kita untuk menghindari konsumerisme dan berupaya mencukupi kebutuhan sendiri dengan produksi sendiri, misalnya membuat produk handmade untuk sehari-hari, memasak sendiri, atau berkebun sayuran.

"Make do with what you've already got. Repurpose and recycle. Focusing on budgets, buying and growing food, cooking, baking, cleaning. Get your spending under control, work to use less of everything - less electricity and water, fewer products, less waste and packaging." -Rhonda Jean



Saya menyukai ide tersebut. Self sufficient life, berusaha mencukupi kebutuhan sendiri. Ide yang ramah lingkungan, ramah anggaran, dan berorientasi pada rumah dan keluarga. Tertarik dengan idenya, saya bahkan membeli buku yang ditulis Rhonda, Down to Earth. Saya membeli edisi ebooknya karena jauh lebih murah daripada versi cetaknya. Saat ini saya sedang membacanya, dan sangat menikmatinya sejauh ini. Banyak informasi dan tips, bagaimana mengatur pengeluaran rumah tangga agar bijaksana dalam membelanjakan uang. Cocok banget nih buat saya.

Tips-tips yang Rhonda berikan sangat bisa dipraktekkan dalam keseharian, contohnya nih:

  • membawa bekal ke kantor/sekolah dibanding beli makan siang


Kecuali yang susah untuk dibikin sendiri, seperti martabak atau lumpia rebung. Martabak karena wajannya khusus bok, bedaaa kalo bikinnya pake teflon di rumah. Atau lumpia rebung yang susah nyari rebungnya ๐Ÿ˜…



  • bawa kopi sachet daripada beli kopi mahal di gerai kopi cantik (*uhukk* ini nih yang susah secara gerainya kelewatan saban hari di perjalanan rumah-kantor-rumah dan mampirable banget suasananya)
  • membuat produk handmade yang bisa digunakan untuk sehari-hari agar tidak perlu membeli. Ini bisa menjahit, memodifikasi barang yang sudah ada, atau kalau buat saya: merajut. Selain menghemat karena tidak perlu beli baru, juga melatih otak agar tidak mudah pikun (kata oma Rhonda nih). Asal nggak kebanyakan beli benang, ujung-ujungnya bisa boros juga kalau beli benang.


Kantong yang saya buat untuk Kakak, katanya untuk menyimpan barang-barang dari kakek dan neneknya. Bahkan Kakak sampai menulis surat juga untuk kakek dan neneknya ๐Ÿ˜


  • mengubah belanja mingguan menjadi bulanan agar lebih hemat dan gak bolak-balik ke swalayan yang berpotensi bikin mata lapar buat bebelian yang gak diperlukan. Cara berhemat belanja bulanan ini banyak lho di yucub. Ibu-ibu muda homemaking youtuber banyak yang berbagi cara berhemat belanja dengan membeli grosiran. Ya, grosiran di luar negeri sono sih, tapi bisa diaplikasikan kok disini. Ini salah satu hobi baru saya yang boros kuota haha, jadi nggak boleh sering-sering strimingan.

  • mencatat setiap pengeluaran untuk bahan introspeksi diri, bahwa yang kita beli benar barang yang diperlukan atau sekadar hura-hura ๐Ÿ˜…
Dan satu lagi tips Rhonda untuk inspirasi simple life: berkebun. Yakkk, ini teguran *jleb* nih. Hidroponik udah sebulan nggak terurus karena saya patah hati gagal membibit brokoli, dan juga karena status yang otw melulu itu tadi. Kalau di rumah, waktu sudah fokus habis untuk anak-anak, jadi susah sekali mencari waktu untuk beres-beres hidroponik ๐Ÿ˜ญ harus bisa memanage waktu dengan lebih baik nih... Mudah-mudahan segera punya waktu untuk beberes hidroponik dan beli bibit brokoli kualitas bagus biar berhasil disemai semuanya.

Teguran kedua juga untuk saya belajar lebih banyak makan sayur, huhuhu masih susah makan sayur dan buah nih padahal udah tua begini. Jangan sampai anak-anak ikut emaknya, harus rajin kasih contoh makan sayur ke anak-anak. PR banget ini...



Selain itu saya juga punya wishlist nih, hehe.. Lagi seneng baca buku-buku tentang simple life, gardening, homemaking, homesteading.. Apalagi setelah buku Rhonda yang menginspirasi banget di atas. Jadi pingin punya ini..


Ah.. nanti setelah buku Down to Earth selesai dibaca (dan direviu yak! Blog sebelah sampe berdebu gak pernah ditengok-tengok ๐Ÿ˜‚). Okai, sekian dulu, see you at next post, sehat-sehat selalu ya semua walaupun cuaca semakin berhujan akhir-akhir ini. Semangat!