-->

Pages

Friday, June 29, 2018

Home at June

Bulan ini bulan mudik. Saya, Mr. Coffeeholic dan anak-anak jelas mudik setiap tahun, karena orang tua kami tinggal di kota yang berbeda dengan tempat kami tinggal saat ini. Jadi ya kami selalu menjadi bagian dari rombongan besar arus pemudik negara ini. Sebelum lebaran mudik dari ibukota ke kampung halaman, dan setelah lebaran kembali lagi ke ibukota. Jam-jam yang dihabiskan untuk bermacet ria di jalan juga mau tidak mau sering kami alami dalam perjalanan menuju dan kembali dari kampung. Manteppp pokoknya. Pun tahun ini, nggak kalah top macetnya πŸ˜…. Pokoknya sampai rumah pingin nyari tukang pijet aja rasanya 😁.



Nggak banyak foto yang bisa diposting, sebenarnya hari-hari hanya dihabiskan dengan silaturahmi, makan masakan mama, muter-muter kota tempat dibesarkan, serta nguber-nguber balita yang sekarang sudah makin mirip sama gasing, muterrrr terus nggak bisa diem πŸ˜ƒ. Wis pokoknya boro-boro bisa lama megang hape, emaknya ini sibuk diajak olahraga lari sana-sini sama adek.

Saya nyaris nggak bawa macam2 printilan craft selama mudik. Kami packing seringkas mungkin karena biasanya nanti barang-barang bawaan akan "beranak-pinak" di kampung. Misalnya nih, setiap pulang hampir pasti mama akan membawakan sekarung beras. Sekarung beras lumayan memenuhi bagasi mobil mungil kami, jadi untuk memastikan tempatnya aman buat karung beras (dan berbagai jajanan khas kampung halaman yang pasti bakal dibawa juga), kami berusaha nggak bawa banyak bagasi dari rumah. Saya hanya bawa WIP rajutan simpel, yang gak selesai juga di sana wong banyak mondar mandirnya daripada duduk diem 😁.

Tapi eh dasar kebanyakan hobi, sampai sana tetep juga pingin ini itu. Berhubung di kampung susah banget nyari toko craft (atau saya yang nggak tau karena kudet), jadi paling banter untuk happy happy shopping saya ngacir ke toko buku. Hasil dari ngacir ke toko buku itu adalah buku Kamus Rasa-nya Sarah Diorita. Belakangan baru saya tahu kalau mbak Sarah Diorita adalah istrinya Eross gitaris Sheila on 7, band yang mengiringi masa galau gundah gulana saya (ketahuan angkatannya yak?! πŸ˜‚) Tapi bukan itu yang membuat saya tertarik untuk mengambil bukunya. Saya udah jatuh hati sejak melihat tampilan covernya di rak toko buku. Gambar ilustrasi keluarga dengan tema memasak. I do loooooove any books with cooking, food, or family theme. Gak mikir dua kali langsung angkut. Daaaan... ternyata saya sukaaaa banget dengan bukunya. Empat bintang deh! Nanti kalau ada waktu saya review di blog sebelah yang khususon urusan perbukuan yaak..




Selama di kampung, saya juga belajar hal baru dari mama. Belajar bikin sambel terasi jos mantep ala mama. Harusnya dari dulu sih, tapi namanya anak pemalas mah baru belajar belakangan ketika sudah kepepet dan didesak sama Mr. Coffeeholic yang pingin makan sambel terasi enak macam di kampung 😁. Karena tau menantunya ini pemalas, jadi mama ngajarin langsung large cooking batch, masak sambel porsi besar jadi bisa untuk stok yang disimpen di kulkas. Jadi ngga perlu bikin every single day. Dan satu lagi jalan pintas yang dikasi khususon buat saya: blender aja. Mungkin mama gak sanggup melihat saya ngulek, yang ada bukannya ngulek, malah sibuk ngambilin potongan cabe ama bawang yang lompat dari cobek karena kehantam ulekan πŸ˜‚ Udahlah diblender aja!




Dengan modal ikut workshop sambel selama di kampung, sampe rumah kemarin saya langsung recook. Dan woohooo! Jos mantep, berhasil berhasil berhasil horee! Nampak jelas dari Mr. Coffeeholic happy tongue and tummy 😍. Oh, dan sambel terasi ini sungguh mempermudah urusan menyiapkan makanan. Sambel terasi enak itu meng-upgrade menu sederhana. Tinggal bikin lauk goreng dan sayur simpel, siapkan sambel, menunya langsung "naik kelas". Apalagi buat Mr. Coffeeholic yang lidahnya seratus persen Sunda. Dipakai untuk bumbu nasi goreng juga praktis dan enaaak... gak perlu lagi pake bawang. Kayanya saya bakal rajin nyetok nih 😁.




Oh iya, saya juga sempet bikin coret-coretan di jurnal karena terinspirasi ilustrasi lucu-lucu di buku Kamus Rasa. Rasanya menyenangkan dan puas ya melihat hasil corat-coret sendiri, semoga punya lebih banyak waktu deh untuk melakukan journaling lagi.



Sekarang libur sudah usai, dan sudah kembali ke rutinitas normal. Ketemu kantor dan KRL lagi. Tapi lebih fresh karena sudah recharge, ganti suasana pas mudik kemarin. Jaga kesehatan yaa semua, apalagi cuaca masih nggak menentu begini. Dan tidak lupa kami sekeluarga mengucapkan :


"Taqabbalallahu minna wa minkum
Selamat hari raya Idul Fitri 1439 H
Mohon maaf lahir dan batin"