-->

Pages

Thursday, October 31, 2013

Jadi Emak Keren, Siapa Takut?


Gambar diambil dari sini


Sepuluh tahun yang lalu, ketika masih menenteng diktat kuliah, memakai sepatu kets, dan menstarter Honda Astrea kemana-mana, saya selalu merasa menjadi mahasiswa super keren karena super pethakilan kemana-mana, bahkan lebih banyak mondar-mandir dibanding setrika.

As time goes by, terutama ketika saya sudah punya "buntut", perasaan super keren itu meluntur perlahan. Tidak lagi merasa sekeren dulu, ketika belum banyak lipatan lemak bersembunyi di tubuh dan lincah bergerak kesana kemari. Sekarang boro-boro, jalan cepat saja capek. Tidak lagi merasa sekeren dulu, yang selalu praktis karena cukup membawa tas kecil yang manis, yang penting diktat dan buku catatan masuk ke dalam. Sekarang boro-boro, tas yang saya bawa pasti model tote bag besar, pokoknya kantong doraemon yang muat segala hal, mulai dari popok sampai charger.

"Benarkah saya tak lagi sekeren dulu?" Bertanya lebih jauh ke diri sendiri, dan melihat kembali apa yang sebenarnya saya keluhkan. Apa saja sih?

Lemak. Iya sih, definitely. Bawaan waktu hamil dulu. Tapi, sudah jauuuh berkurang. Saya naik 23 kilo selama hamil, dan saat ini ketika anak saya masuk kelompok bermain, saya sudah kehilangan 20 kilo. Tinggal 3 kilo lagi. Gak buruk-buruk amat lah. :D

Waktu yang terbatas. Sebenarnya sih, bukan waktunya. Tapi karena ada lebih banyak hal yang harus diurus : pekerjaan kantor, rumah, suami, anak, maka rasanya waktu yang saya miliki tak lagi sebebas merpati dulu ketika belum punya tanggung jawab apa-apa selain ujian akhir semester.

Kesempatan me time. Dulu, saya bisa mengeram seharian di rental komik atau toko buku, membaca gratisan memilih buku untuk dihabiskan di akhir minggu. Atau, nongkrong bareng teman-teman di coffee shop, membicarakan tetek bengek mulai dari ibu kost menyebalkan sampai mantan pacar. Sekarang boro-boro. Mau keluar sendiri saja, susahnya setengah mati. Bisa keluar sendiri hanya pas ngantor. Rasanya bersalah kalau meninggalkan rumah, anak dan suami untuk suka ria seorang diri, karena setiap hari kerja dan jam kerja saya sudah meninggalkan mereka.

Dan mungkin kalau diteruskan, daftar ini akan makin panjang kali lebar. Bukankah mengeluh adalah pekerjaan yang paling gampang?

Tapi, masa iya sih, saya akan terus merutuki diri sendiri macam begitu. Yang ada nanti malah bukannya mendapatkan solusi, tapi makin menambah masalah dalam hidup yang sejatinya sudah penuh masalah. Daripada menghitung apa yang tidak kita miliki, lebih baik menghitung apa yang sudah kita miliki kan? Kemudian saya menghitung sepuluh hal terbaik yang saya miliki dan menulisnya di sini.

Setelah menuliskannya, saya baru menyadari, bahwa saya memiliki hal-hal terbaik dalam hidup, dan yang paling penting adalah, saya bahagia karenanya. Nah. Coret sudah galauisasi dan keluhanisasi ini dan itu. Apa yang saya miliki saat ini, jauh lebih penting dari semua itu.

Tapi, ah, tapi, balik lagi. Apa nggak bisa ya, bahagia dan mensyukuri semua itu, sambil tetap merasa super keren seperti sepuluh tahun yang lalu? Boleh kali. Kalau saya jadi emak yang keren, Najwa juga pasti bangga dan makin sayang sama emaknya. Kalau saya jadi istri keren, suami juga pasti makin cinta, ibadah kaaaan...

Oke, jadi saya sampai pada kesimpulan, bersyukur tetep, tapi jadi keren juga harus diusahakan. Mulai menginventarisir nih, apa saja yang bisa membuat saya jadi keren. Tentunya, indikator sudah tidak lagi sama seperti sepuluh tahun yang lampau, bukan lagi sepatu kets dan motor Honda. Saat ini, "keren" bagi saya adalah menjadi emak yang melek teknologi, update informasi, lebih kreatif dan efektif, serta makin gaya.

Untuk mencapai hal itu, saya butuh partner. Partner yang mendukung gaya emak masa kini. Yang praktis, canggih, sekaligus up to date. Nah, untuk urusan ini, notebook Acer Aspire E1-432 adalah calon partner potensial yang menjawab kebutuhan mak-mak yang butuh jadi keren.

Slim, jelas. Paling tipis di kelasnya, dan...gaya. Notebook ini bakal meng-upgrade dadakan level gaya emak yang memakainya. 30% lebih tipis, namun tetap dengan fitur yang hadir lengkap. Baterainya pun tahan lama, sehingga tidak perlu harus selalu ketemu colokan sepeti netbook yang saya pakai saat ini. Bahkan, punya DVD-RW. Kecuali anda seperti suami saya yang sosial medianya adalah forum advanced teknologi informasi yang membicarakan hal-hal rumit dan tak saya mengerti, sekali waktu anda masih membutuhkan fasilitas ini. Percayalah, karena netbook saya tidak memiliki fasilitas itu bahkan hanya sekedar untuk membaca CD, itu menambah satu kerepotan tersendiri untuk hal-hal tertentu.

Acer Aspire E1-432, Si Notebook Slim


This gadget is powerful. Jangankan hanya untuk mengolah data pekerjaan kantor. Mau browsing? Blogging? Update sosial media? Email? Reunian online? Edit foto? Belanja di online shop? Bayar tagihan? Apa yang Emak butuhkan untuk keperluan standar dari sebuah notebook, ada. Semua urusan mobile dan online Emak, dijamin kian praktis dan efektif.

Untuk masalah keterbatasan waktu, punya notebook andal yang bisa membantu menyelesaikan pekerjaan kita, jelas menghemat waktu. Misalnya nih, bayar tagihan nggak perlu jauh-jauh ke ATM karena bisa pakai mobile banking. Pekerjaan kantor bisa saya bawa pulang sehingga tidak perlu lembur. Waktu yang selama ini habis untuk mondar-mandir urusan offline itu jadi bisa saya alihkan ke hal lain.

Dan untuk me-time, jangan ragukan lagi. Mau menulis novel, bergabung di forum kristik, mencari resep, membaca artikel fashion terbaru, membeli buku online, jadi mudah. Praktis, Mak. Mau online lebih gampang, kapanpun, di manapun.

Oh, dan urusan lemak ya. :D Terkait ini, mari mencanangkan resolusi. Harus lebih banyak bergerak, lebih banyak berolahraga, biar lemak lebih banyak terbakar. Kalau notebook yang ditenteng atau dibawa di tas lebih tipis, mestinya kita jadi lebih ringan bergerak, kan? Jadi lebih mobile, lebih lincah. Gak hanya notebooknya yang slim, badan juga jadi lebih slim.

Masihkah galau masalah per-keren-an ini? Saya tidak lagi. Saya berujung pada kesimpulan, bahwa keren itu adalah teori relativitas yang harus diupayakan. Teori relativitas, karena indikator keren di tiap masa hidup kita berbeda. Namun demikian, untuk menjadi keren di setiap masa itu, perlu usaha untuk memperbaiki diri, terus belajar sembari tak lupa mensyukuri apa yang sudah kita miliki.

Dan jangan lupa, kita butuh partner. Sebagaimana pasangan hidup, menemukan partner yang tepat adalah daya dukung signifikan terhadap urusan per-keren-an ini. Notebook slim dan tipis, yang membuat mobile dan online makin praktis, adalah salah satunya.

Siap upgrade level keren?


Gambar diambil dari sini


Yuk..... Jadi sekeren Mak Angelina Jolie. ;)




Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.

Catatan :
Blog post ini terdiri dari 998 kata tidak termasuk judul dan kalimat penutup keikutsertaan dalam event 30 Hari Blog Challenge.



Thursday, October 24, 2013

Produktivitas ala Emak Masa Kini: Tipis dan Tidak Harus Mahal


Gambar diambil dari sini


Opini umum yang mencuat pertama kali ketika mendengar kata "Emak", pasti tak jauh-jauh dari urusan ibu-ibu. Masakan dan perdapuran, urusan anak dan suami bahkan tak jarang asosiasinya sampai ke arisan, infotainment, dan kegiatan ngerumpi. Gadget, mungkin akan menjadi hal kesekian (atau mungkin malah tidak sama sekali) yang akan muncul di kepala orang-orang.

Zaman nenek dan ibu kita dulu, ketika teknologi belum seramah dan seefisien sekarang, mungkin iya, hanya segelintir Emak yang akrab dengan gadget. Gadget masih merupakan barang eksklusif yang lebih cenderung menjadi barang maskulin dan lebih cocok dipakai pria.

Tapi faktanya, di masa teknologi informasi saat ini, gadget telah menjadi kebutuhan utama para Emak, yang disejajarkan sama pentingnya dengan daftar resep andalan, popok dan susu, bahkan tas dan sepatu. Kehadiran gadget tidak lagi hanya memenuhi kebutuhan sosialisasi semata, namun juga turut memberikan kontribusi pada pekerjaan sehari-hari, pemenuhan kebutuhan akan informasi, dan meningkatkan kepercayaan diri para Emak.

Bagi saya pribadi (yang termasuk dalam golongan Emak), istri, ibu satu putri dan juga bekerja, gadget sudah menjadi kebutuhan primer yang tidak lepas dari keseharian. Sebagai Emak dengan setumpuk kegiatan, gadget membantu saya mengorganisir bebagai kebutuhan, menjadi alat komunikasi, mendukung pekerjaan, sekaligus menjadi sarana relaksasi di waktu me-time.

Saat ini, selain smartphone, notebook adalah gadget terpenting bagi saya. Notebook membantu saya dalam melakukan pekerjaan kantor maupun di saat-saat me-time, untuk menulis, blogging, browsing, update sosial media, bertukar cerita dengan sahabat di berbagai tempat, dan hal-hal lainnya.

Para Emak seperti saya, sebagai sesama pengguna notebook yang sama-sama menjadikan notebook sebagai salah satu kebutuhan primer, pastilah mengharapkan kehadiran notebook andalan yang ramah Emak. Tuntutan aktivitas keseharian yang khas karakteristik Emak, menjadi faktor penentu pula yang menentukan suatu gadget, khususnya notebook, tergolong ramah Emak atau tidak.


Tipis, Ringan dan Ergonomis

Bawaan Emak itu, banyak. Tengok saja tasnya. Mulai dari dompet, botol susu, popok, baju ganti anak, cemilan, tissue, alat make up, charger, you name it. Ibarat kantong Doraemon, apapun yang dibutuhkan Emak pasti akan masuk ke dalam tasnya. Konsekuensinya tentu saja tas akan semakin berat.

Belum ditambah lagi Emak masa kini dengan mobilitas kesana kemari dan segudang kegiatan, pasti lebih cenderung memilih kepraktisan. Sudah bukan lagi masanya, kemana-mana menenteng tas khusus laptop yang tebal dengan notebook berat dan menghambat gerak. Emak membutuhkan gadget yang tipis, ringan dan compact. Kebutuhan terpenuhi, namun bahu tidak miring sebelah karena terlalu terbebani.

Sejalan dengan tuntutan tersebut, para produsen pun berlomba-lomba menciptakan produk yang sesuai keinginan konsumennya. Mulai dari pembalut sampai televisi, semua merk menawarkan teknologi terbaru mereka yang lebih tipis, dan lebih praktis.

Demikian pula para produsen produk-produk teknologi informasi. Menyadari bahwa notebook telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern, bahkan menjadi salah satu kebutuhan primer yang diakses dan digunakan dalam keseharian, diciptakanlah berbagai inovasi notebook tipis, ringan dan ergonomis.

Trend ini menguntungkan para Emak. Dengan aktivitas mulai dari urusan domestik, pekerjaan sampai me-time, kehadiran notebook tipis seolah menjawab kebutuhan Emak dengan tepat. Notebook tipis tentulah lebih handy, lebih ringan, lebih mudah masuk tas, dan lebih mudah dibawa-bawa.


Produktivitas Meningkat

Kecuali kita memiliki pengasuh, asisten rumah tangga, supir pribadi, tukang kebun dan koki, mengatur tetek-bengek urusan per-Emak-an bukanlah hal yang mudah, sekaligus tetap harus tampil cantik dan wajah bersinar.

Setiap pertimbangan dan pilihan yang dibuat Emak, tentunya harus mendukung dan memudahkan semua urusan itu. Satu dari sekian pilihan itu adalah pilihan atas gadget apa yang akan digunakan Emak untuk mendukung kegiatan kesehariannya.

Bagi saya, kehadiran notebook boleh dikata menjadi salah satu sumber daya yang membantu saya memenej dan mengorganisir banyak hal mulai dari urusan rumah, urusan kantor, sampai hobi. Sebagai contoh, dalam pekerjaan, saya menggunakan notebook untuk mengetik dan mengolah data, mencari informasi dan referensi, serta mengirimkan email. Dalam urusan rumah, saya menggunakan notebook untuk mencatat perencanaan keuangan dan pengeluaran, menyimpan file resep-resep, membayar transaksi melalui mobile banking, mengedit foto-foto, dan merekam milestone tumbuh kembang putri saya. Sementara dalam urusan me time, saya menggunakan notebook untuk menulis, blogging dan blogwalking, update sosial media, dan banyak lagi.

Seringkali berbagai urusan itu bersinggungan satu sama lain sehingga harus dikerjakan bersama. Sambil kerja, sembari nyicil ngeblog. Sambil nulis, sembari transfer bank dan booking tiket. Maka dari itu saya membutuhkan notebook yang reliable, yang mampu melakukan hal-hal tersebut, sekaligus sesuai dengan karakreristik saya tersebut.

Teknologi diciptakan dengan tujuan untuk membantu manusia agar dapat bekerja dengan lebih cepat, lebih efektif dan lebih efisien. Salah satu bentuk keefektifan itu adalah melalui desain yang lebih ringkas, lebih tipis, praktis, dan mudah digunakan.

Notebook yang tipis jelas menjadi pilihan saya.
Lebih tipis, lebih baik.
Lebih mudah dibawa, lebih transferable, lebih ringan.
Lebih produktif.


Tidak Harus Mahal

Sebagai Emak-Emak yang cinta penghematan, tentunya harga murah dan terjangkau menjadi pertimbangan utama dalam memilih notebook. Berbagai kebutuhan lain yang menanti untuk dipenuhi, dan kebiasaan para Emak yang suka membandingkan harga di antara produk-produk yang setipe, gadget yang menawarkan kualitas serupa namun dengan harga yang lebih murah tentunya menjadi pilihan utama.

Memang apabila dibandingkan dengan gadget dengan harga yang mahal, tentunya ada konsekuensi yang harus dipangkas dengan alasan ekonomis sesuai harga yang dibrandol. Namun demikian, sebelum terpesona dengan gadget mahal dengan spesifikasi selangit, Emak perlu menentukan, spesifikasi apa yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Emak. Tinggal di kota besar dan cuma perlu smartphone untuk sekadar telepon, browsing dan eksis di sosial media? Tentunya tidak perlu sampai bayar mahal-mahal untuk beli telepon satelit.

Sebagai Emak, kebutuhan saya akan perangkat notebook adalah yang mampu mendukung keperluan standar perkantoran (dengan perangkat lunak pengolah kata, angka dan data), internetan (browsing, chatting, email), multimedia (sebatas mendengarkan lagu dan memutar film/video), dan beberapa hal lain yang masih tergolong standar. Dengan demikian maka saya akan memilih notebook yang mampu memenuhi kebutuhan saya dengan spesifikasi tersebut, dengan penawaran harga yang terbaik di kelasnya, tentunya tanpa mengorbankan kualitas.

Dari seluruh pertimbangan di atas, notebook yang lebih tipis, memenuhi spesifikasi kebutuhan dan mendukung produktivitas dalam melakukan aktivitas harian, baik sebagai seorang wanita, seorang istri, seorang ibu, maupun seorang pekerja, tentunya akan menjadi pilihan saya.

Dan jika semua itu bisa diperoleh dengan harga yang lebih murah dan terjangkau, mengapa harus membayar lebih mahal?


Notebook lebih tipis, membuat Emak lebih produktif, dan relatif tidak mahal.



Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia

Monday, October 7, 2013

Ten Things Called Happiness

1. Nikmat iman, nikmat Islam. Alhamdulillah karunia terbesar dalam hidup. :)

2. Gadis cilik kami yang cantik, pintar dan shalihah. Najwa, permata hati Bunda ya Nak. *sun sun sayang* Kayanya baru kemarin keluar dari perut Bunda, digendong ditimang-timang, sekarang udah lari-lari kesana kemari, makin pintar dan ceriwis. Time flies, isn't it? :')

3. A lovable hubby. Yang, walaupun sering mengkritik itu dan ini ;p tapi tetap memberi kami berdua tempat paling istimewa di hatinya.

4. Awesome family, akung - uti, aki - nenek, para simbah, para aunties, para oom, para ponakan, yang lucu-lucu, dan selalu menyuguhkan camilan enyak menyambut hangat setiap kali kami pulang.

5. Pekerjaan yang baik, halal,  dan insyaAlloh barokah, yang menjadi tempat mengamalkan ilmu dan tempat belajar hal-hal baru. Tempat me time :D, dan bertemu dengan rekan-rekan senasib sepenanggungan yang walaupun kadang-kadang ancur namun sungguh menyenangkan. *HUGS* untuk anak-anak anggota kru ruangan.

6. Teh tarik. Minuman dari surga ini mah. As simple as milk tea di counter teh poci. Apalagi yang teh tariknya dibikin pake gelas alumunium trus di-olor-olor ditarik-tarik. Pingin nyobain teh tarik bikinan orang melayu di tanah melayu sono, nampaknya mantap.

7. Back therapy di salon langganan. Ini layanan executive spa pijet leher dan punggung harga kaki lima yang asli enak banget, dua jam dijamin pegel-pegel melayang entah kemana dan kembali cantik muda berseri.

8. Kerajinan tangan berbasis benang dan jarum. Saya suka dengan aktivitas klutak klutek yang menghasilkan sesuatu yang cantik. Dulu pernah belajar merajut knit dengan dua jarum, belakangan suka merajut crochet dengan satu jarum, dan yang paling terakhir ini kembali ke selera lama, kristik. :D Walaupun semboyan untuk bikin beginian ya, "alon-alon waton kelakon" a.k.a sesempetnya. Tapi proses klutekannya itu merupakan momen relaksasi pikiran, apalagi kalau udah jadi produk, rasanya puaaaaaassss... Trus foto-foto, apdet status deh. *teteup* :D

9. Buku. Saya cinta buku. Saya menyukai bau kertas dan lem, sensasi membalik lembar demi lembar, dan tenggelam dalam dunia lain yang dibawanya. Jenis favorit? Novel terjemahan yang dilatarbelakangi budaya/tradisi setting dimana cerita dibangun, dengan pendeskripsian yang kuat dalam alur cerita. Contohnya, Perempuan Suci-nya Qaisra Shahraz, The Kite Runner dan A Thousand Splendid Sun-nya Khaled Hosseini, Sweetness in The Belly-nya Camilla Gibb. Saya juga suka novel yang membawa pembacanya untuk berpikir. A good reading material is the one that makes you THINK and FEEL. Tetralogi Pulau Buru Pramoedya Ananta Toer tidak pernah gagal membuat saya berpikir (eh, tapi saya baru baca dua kok, belum sempat lanjut ke buku tiga dan empat ;p)

10. Samsung Galaxy Tab. Di gadget yang handy ini, saya bisa menginstal aplikasi-aplikasi yang saya butuhkan, mulai dari yang fungsional, lucu-lucu sampai yang gak penting pun ada :D pun bisa online di mana saja, bisa musikan, bisa browsing dengan layar yang gak bikin mata pegel :D bisa jadi penyelamat kalau mati gaya di kereta, dan bisa bikin Najwa anteng kalau dia lagi cranky :D


Eh. Udah sepuluh ya. Rasa-rasanya tangan masih pingin ngetik lebih banyak lagi. :D Lain kali kita tulis sampai 100 yaa..

Seringkali kita lupa bahwa udah banyaaaaak anugerah yang kita terima. Sibuk kita berkeluh-kesah, merasa diri kurang ini dan itu. Padahal, bahagia itu sederhana, hanya dengan mensyukuri apa yang kita punya.

Postingan ini diilhami teman KEB ini, makasih Gracie untuk remindernya, agar kita menyadari nikmat yang kita miliki dan berhenti menggerutu tentang ini dan itu.

Happiness is a choice we all can make. This is mine. So, what's yours? :)

Tuesday, October 1, 2013

Serangan Fajar

Hehe, judulnya mengintimidasi sekali ya? Rasanya asumsinya kalau nggak ke arah yang berhubungan dengan pilkada, ya ke arah "itu". *keplak* Apaan siii? :D

Bukan kok, sebenarnya ini serangan fajarnya Najwa. Jam tiga pagi buta tadi dia bangun mendadak trus nangis (lumayan) kenceng, minta susu. Jadilah maknya terbangun dengan terkaget-kaget, asli k-a-g-e-t, terus langsung lompat berdiri, bikin susu. Najwanya sih setelah meluk botol dotnya, lanjut bobo pules lagi. Tapi maknya yang terkaget-kaget ini tadi, walhasil jadi kehilangan semua rasa kantuknya, trus duduk bengong di sofa selama 10 menitan, bingung mau ngapain. :D

Setelah yakin bahwa rasa-rasanya kok bakalan susah buat tidur lagi, ya udah saya nyalakan laptop. Browsingan. Cara paling gampang mengatasi bengong. Sembari berharap si kantuk itu segera datang lagi. Blogwalking sana, blogwalking sini, eh tiba-tiba terpikir, template blog saya kan sudah uzur, dari pertama bikin tahun 2010 yang lalu itu (udah lama ya, hahaha, lama dianggurin sih sebenernya, karena penyakit malas ini nggak sembuh-sembuh) belum pernah ganti template. Dan rasa-rasanya template yang lalu itu kesannya sempit, mungkin karena gambarnya "rame" dan warnanya cenderung gelap. Yang sekarang, pinginnya kalau dilihat itu kesannya luas dan bersih.

Setelah browsang-browsing, lihat-lihat blog teman-teman, kayanya paling sreg di hati si template simple bawaan Blogger ini ya. Backgroundnya putih, simpel, clean. Template seperti ini membuat nyaman mata pengunjungnya. Setidaknya, menurut saya sih, hehe.

Jadiii, sepertiga malam terakhir saya klutekan, mengumpulkan sisa-sisa kenangan jaman kuliah dulu di bidang teknik, kemampuan yang sudah menguap entah kemana karena tidak terpakai di bidang kerja saat ini. Eh, kalau tidak terpakai kayaknya kok sadis benar ya. Ralat deh, terpakai sih, tapi hanya hal-hal globalnya saja, yang "teknik banget" kaya jaman kuliah dulu, jelas enggak. Haha. *teteup*

Saya pikir tadinya ngedit template blogger ini maha susah, secara dahulu kala waktu bikin blog di sini pertama kali, modalnya masih HTML-an gitu, jadi mau ngapa-ngapain harus melototin sama ngutak-utik HTML code sampai mata jereng. Matanya udah jereng, yang diutak-utik nggak jadi-jadi. :D

Eeeh.....ternyata, si Blogger ini sudah jauuuh berubah dibanding masa saya muda dulu. Semua fasilitas untuk customize template, disediakan dengan cuma-cuma. Dalam hal ini, fasilitas standar ya, kalau mau tambahan eng ing ong yang ruwet bin mumet ya silakan balik lagi ke HTML code yang ribuan baris itu. Saya nggak ikut-ikut. :D Tapi untuk fasilitas standar, mulai dari pilihan layout : mau pakai satu kolom, dua kolom, tiga kolom, atau customizing page header, sekarang guampaaaaang... Tinggal klak klik aja.

Dan yang paling membuat senang nih, fasilitas adjust column width a.k.a mengubah lebar kolom postingan, disediakan cuma-cuma, tinggal nyeret scale bar aja ke kanan atau ke kiri. Kalau ke kanan nggedein, kalau ke kiri ngecilin. Wahaha, dengan sukacita langsung saya gedein aja ni kolom utama. Soalnya, saya selalu merasa default kolom bawaan Blogger ini kekecilan. Bayangkan, jaman dulu untuk mengubah ukuran lebar kolom ini, harus melototin HTML code nya, nyari-nyari baris outer-wrapper, main-wrapper atau apalah namanya itu. Udah susah, salah-salah melulu pula. Giliran salah, bubar jaya template yang sudah kita utak-utik dengan susah payah.

Yang terakhir, menambahkan signature. Yang ini sedikit agak ribet, soalnya pakai upload ke google sites segala untuk mendapatkan URL-nya, trus dimasukkan via fasilitas add CSS. Tapi percayalah *teteup* ini tetap jauuh lebih gampang dibandingkan jaman dahulu kala yang pakai favico dan diembed dengan kode HTML sebagai bagian dari post template (halaaaaah cerita apa sih ini nggak menarik banget temanya).

Intinya, sudaaah selesai ngeditnya. Capek mata, tapi puas :)





Hasilnya, nggak mengecewakan, menurut saya sih, lumayan lah, seperti yang anda lihat saat ini. Semoga kesan bersih dan luasnya, tertangkap ya. :)