-->

Pages

Sunday, February 7, 2021

Berkebun dan Memanen

Saya senang berkebun. Bela-belain sampe saking kepinginnya punya tanah yang bisa untuk berkebun, pada saat rehab rumah kemarin saya membongkar sebagian plester garasi samping dan teras, supaya ada area tanah terbuka yang bisa untuk bercocok tanam. Bentuk tanah calon kebon pas direhab, sempat saya tulis di sini



Yang saya tanam macem-macem. Ada tanaman hias daun, ada tanaman hias bunga, ada sayuran dan ada juga buah. Saya bahkan pernah mencoba hidroponik walaupun nggak bertahan lama karena instalasi hidroponiknya dibongkar pas rehab, dan baja ringannya dipakai untuk nambahin baja ringan kanopi 😅. Setelah kami timbang-timbang, untuk saat ini kami belum cocok berhidroponik. Selain karena hidroponik perlu space untuk instalasinya, yang menurut hemat kami lebih baik untuk bercocok tanam langsung di tanah, juga karena maintenance nya yang lumayan ribet. Nutrisi harus rutin dicek, harus rajin ditambah, dan nutrisinya harus dibeli khusus. Bentuk instalasi hidroponik kami yang sederhana juga rentan masalah. Kesenggol dikit miring, airnya bocor. Kena bola anak-anak pas lagi main, airnya bocor. Tanaman yang ditanam juga terbatas jenisnya, kalaupun bervariasi harus yang sejenis kebutuhan nutrisinya. Ribet pokoknya mah. Jadi untuk saat ini kami off dulu berhidroponik.


Sekarang karena neneknya anak-anak tinggal di rumah kami, pasukan berkebun bertambah. Ibu saya juga hobinya berkebun, malah lebih giat daripada saya. Terutama urusan repotting yang buat saya adalah pekerjaan paling bikin males😁. Alhamdulillah tandanya orang tua sehat, masih lincah bercocok tanam. Dengan adanya dua orang hobiis kebon di rumah, koleksi tanaman praktis nambah terus. Ya nambah karena beli, minta, atau tanaman yang sudah ada berkembang biak. Pokoknya sampai pak misuwa sudah mulai ngeluarin warning, ini teras jangan sampe ngga bisa buat lewat karena isinya pot semua 😂. Tapi yang namanya hobi ye kan, tetep aja kalo ada kesempatan nambah koleksi 😁. 


Jadi sekarang kebun semakin ngrembuyuk, penuh tanaman. Saya sampai bingung mengkategorikan ini kebun, atau taman, karena macem-macem yang ditanam. Kebun dan taman kecil-kecilan ini juga sedikit-sedikit sudah menghasilkan. Saya sudah lepas kolpri beberapa koleksi janda bolong alias monstera adansonii ke teman-teman yang berminat. Sudah ada beberapa tanaman juga yang dibagi-bagi. 




Untuk tanaman buah kalau pas berbuah banyak suka dibagi-bagi ke tetangga atau teman. Yang langganan berbuah ada pepaya, tekokak (turkey berry), belimbing wuluh dan ceremai. Untuk jeruk sayur, jambu kristal dan jambu deli sudah beberapa kali berbuah, tapi karena versi tabulampot (tanaman buah dalam pot), maka tumbuhnya terbatas dan buahnya tidak sebanyak tanaman yang ditanam bebas di tanah. Untuk alpukat dan brokoli, masih dalam tahap pertumbuhan, belum sampai panen 😁😁.


Cangkang telur, bagus untuk nutrisi tanaman, ulek lembut agar mudah ditaburkan

Saya masih penasaran dengan brokoli, karena pernah menanam di hidroponik dan gagal karena diameter pipa hidroponiknya kurang besar. Batang brokoli ternyata bisa tumbuh besar sehingga diameter pipa yang kecil menghambat pertumbuhan. Kali ini saya menanam di media tanah menggunakan polibag. Sejauh ini sih tumbuh sehat, pernah layu karena kepanasan, tapi setelah dipindah ke tempat teduh, tanamannya segar kembali. Kalau berhasil sukses sampai panen, mungkin saya akan menanam lebih banyak.



Rasanya senang bisa menanam sesuatu yang bermanfaat dan makan hasil panen sendiri (walaupun saya tidak pandai makan buah dan harus masuk juicer dulu baru bisa ikut makan). Apalagi kalau sampai bisa dibagi-bagi. Setiap usaha yang dilakukan untuk merawat tanaman rasanya terbayar karena bisa bermanfaat untuk banyak orang. 

Apakah kalian sudah mencoba berkebun? Kalau belum, kamu perlu mencoba. It's good for body and soul 😉

Sunday, January 31, 2021

Minggu Pagi dan Cinnamon Rolls

Hari ini saya janji ke anak-anak untuk sepedaan minggu pagi ke taman, tapi ternyata pagi ini mendung menggantung, tinggal dikit lagi bisa bresssss, hujan. Terpaksa janjinya dibatalkan. Anak bungsu manyun, kecewa karena dari semalam sudah berangan-angan mau gowes di taman. Saya mengganti janji bersepeda dengan membuat roti dan kentang goreng keju. Mendung-mendung begini, nikmat sekali untuk makan roti hangat ditemani kopi.


Januari, hujan berhari-hari. Dulu sebelum pandemi mungkin kami masih bisa jalan-jalan keluar, ngemall naik mobil di hari hujan. Tapi sejak pandemi Maret tahun lalu, kegiatan ngemall berhenti total. Semua kegiatan main kami ke luar selalu ke tempat-tempat outdoor. Kadang saya heran, ternyata bisa juga ya hidup berbulan-bulan tanpa mall. Rasanya nggak kehilangan juga, I don't miss that fancy places. Cuma masalahnya tempat-tempat outdoor begitu membutuhkan cuaca yang cerah supaya bisa nyaman jalan-jalannya. Nggak lucu juga sepedaan basah kuyup sama anak2. Jadi di bulan Januari yang hujan (literally) sehari-hari ini, praktis emak jadi mager keluar-keluar.


Jadi hari ini agenda kami sementara cuma di rumah. Saya punya janji juga bikin roti. Keluarga kami penggemar bolu dan roti sobek. Termasuk beberapa bolu dan roti sobek kategori jadul jadi resep favorit keluarga kami. Kami kurang tertarik dengan roti-roti kekinian yang fancy. Roti-roti kekinian umumnya multi layer, frosting tebal, dan ekstra manis. Walaupun kadang-kadang beli cake kekinian juga sih, misalnya pas ulang tahun.


Saya sendiri senang baking. Rasanya hepi bisa membuat sesuatu yang enak dari bahan mentah dengan tangan dan usaha sendiri. Apalagi kalau dimakan dengan semangat oleh anggota keluarga yang lain. Resep-resep yang saya coba umumnya resep simpel, dengan alat yang nggak terlalu macem-macem dan bahan yang gampang didapat di toko bahan kue kesayangan depan komplek, yang cukup ditempuh dengan cussssss jalan ke depan sebentar. Tokonya lumayan lengkap, ada butter, ada cream cheese, ada susu evaporasi, cukup lah untuk resep-resep yang saya coba. 


Pagi ini cinnamon roll homemade yang jadi menu sarapan. Roti kayu manis adalah favorit saya. Dulu saya nggak terlalu suka kayu manis, tapi sejak icip-icip cinnamon pretzels, saya jadi suka dengan aroma dan rasa ini. Enak sekali cinnamon rolls ini dimakan sambil ngopi anget-anget, di pagi hari bermendung sambil menulis blog ini. Saya senang mencuri waktu singkat di minggu pagi untuk me time. Kalau di hari yang lain, pagi hari adalah waktu sibuk. Walaupun sekarang sekolah anak-anak dilakukan via zoom, tetap saja pagi hari waktu rempong jaya emak-emak, supaya waktunya masuk zoom anak-anak sudah rapi, sudah sarapan, dan siap sekolah.

Cinnamon rolls yang saya buat ini resepnya pakai resep cinnamon rolls mbak Fitri Sasmaya (terima kasih mbak!), tipenya sobek yang padat tapi lembut. Saya buat tanpa glaze pun sudah enak. Resepnya saya ambil dari cookpad beliau, ijin share ya mbak. Recommended untuk dicoba, enak banget!


💚💚Cinnamon Rolls💚💚

Bahan dough:
230 g tepung terigu protein tinggi
50 g tepung terigu serba guna
1 sdm susu bubuk
50 g gula pasir
1 butir telur
1/4 sdt garam
50 g mentega

Bahan biang:
4 gram ragi instant
1 sdt gula pasir
120 ml air hangat

Filling:
30 gram gula palm
30 g gula pasir
1 sdt bubuk kayu manis /cinnamon powder

Olesan:
30 g butter dicairkan

Langkah:
💙Buat bahan biang, siapkan mangkok beri air hangat masukkan ragi dan gula pasir, aduk rata biarkan 10 menit sampai timbul buih2, tanda ragi aktif.
💙Siapkan mangkok masukkan, tepung terigu, gula, susu bubuk dan telur, tambahkan bahan biang. Uleni sampai setengah kalis dengan tangan.
💙Masukkan mentega dan garam, uleni sampai kalis elastis. 
💙Bulatkan, tutup dengan plastik wrap, biarkan mengembang 2xlipat, sekitar 1 jam. Kempeskan adonan.
💙Gilas dengan rolling pin, oles dengan mentega.
💙Campur gula pasir gula palm dengan bubuk kayu manis.
💙Taburkan secara merata diatas adonan yang telah dioles mentega, gulung.
💙Potong2 menjadi 11 bagian sama besar. Tata kedalam loyang yang telah dioles margarin tipis2. Saya pakai loyang bongkar pasang diameter 20cm. biarkan mengembang lagi, Oles dengan mentega cair.
💙Panggang dengan suhu 180 (oven dipanaskan 10 menit sebelum adonan dimasukkan) panggang selama 20-25menit, pakai api bawah saja, sesuaikan oven masing2. Angkat dan taruh di cooling rack.


Thursday, January 28, 2021

Welcome 2021!

Blog post pertama di tahun 2021.

Tahun 2020 akhirnya tutup juga... dengan saya positif Covid 😅. Libur natal dan tahun baru saya habiskan dengan isoman. Alhamdulillah hanya gejala ringan jadi bisa isoman di rumah. Alhamdulillah tidak merembet ke anggota keluarga yang lain. Alhamdulillah sekarang sudah negatif dan sudah beraktivitas kembali seperti biasa. I learned the hard way. Belajar dari pengalaman saya, yuk disiplin terapkan protokol kesehatan. Jangan lengah. Orang-orang yang kesehariannya ada di sekitar kita justru bisa jadi sumber penularan. Di kasus saya sih, klaster perkantoran.

Tanaman brokoli yang menemani keseharian saya berjemur di kebon samping selama hari-hari isoman

Anggrek ini juga jadi teman saat isoman. Taman dan kebun jadi tempat yang aman untuk berjemur sambil ganti suasana yang umumnya di kamar terus

Panen pepaya saat isoman

Tahun 2020 kemarin pencapaian apa aja selain covid? Alhamdulillah banyak hepinya daripada sedihnya. No. 1 yaaa jelas rekor terbanyak menghabiskan waktu di rumah 😁 bagi saya yang sering nggak di rumah, ini blessing banget. Alhamdulillah bisa menghabiskan waktu dengan keluarga tercinta. Banyak ngedapur juga, saya jadi punya kesempatan nyobain baking resep ini-itu.

My instagram best nine 2020

Saya memulai usaha juga, usaha craft rumahan bareng tetangga. Alhamdulillah responnya positif banget walaupun umurnya masih muda. Mungkin di postingan lain akan saya ceritakan lebih lanjut ya. Sekarang sih usahanya berhenti untuk sementara karena saya dan tetangga positif hampir di waktu yang berbarengan. Lokdon lah produksi.

Anak2 PJJ juga lancar, sudah bisa menyesuaikan diri. Alhamdulillah dari segi teknis tidak ada kendala yang berarti. Proses anak2 belajar berjalan cukup baik, hasilnya juga cukup baik. Cuma mereka kangen sekolah dan ketemu teman2 lagi, sabar ya nakanak, doakan semoga pandemi segera berakhir.

My year in books 2020 in Goodreads, yeay!

Berhasil membaca cukup banyak buku di tahun 2020 walaupun masih didominasi komik 😁 tapi ada banyak buku bagus yang saya baca di tahun kemarin, dan bersyukur bisa membacanya. Semoga tahun 2021 ini saya bisa kembali membaca buku2 bagus.

Selamat datang 2021. Mungkin tahun ini nggak banyak berbeda dari tahun kemarin. Kemungkinan besar sepanjang tahun ini pun kita masih dalam suasana pandemi. Kita bisa lalui 2020, maka kita pasti bisa lalui 2021. Apalagi sekarang, dari sisi ilmu dan pengalaman jelas kita sudah lebih paham daripada tahun kemarin. Tetap semangat ya! Dan tetap sehat! Sehat-sehat dan semangat, aamiin..