-->

Pages

Thursday, August 20, 2015

Meluangkan Waktu untuk Hobi

Saya ini termasuk jenis manusia yang kebanyakan hobi. Lebih banyak daripada kemampuan diri memenej waktu. Waktu yang cuma 24 jam itu harus dibagi-bagi untuk duo cempluk (tiga ding, sama ayahnya :D), kerjaan kantor, urusan rumah, dan baru sisanya buat hobi. Sementara hobi saya? Buanyak. Baca, nulis, jahit, quilt, rajut crochet, kristik, dan pernak-pernik handmade berbasis jarum dan benang yang lain (masih kepingin belajar rajut knitting pulak *sigh*).

Picture taken from here.

Hobi yang seabreg-abreg itu cuma sempet dikerjain di malam hari, setelah anak-anak tidur. Yaa...masa saya mau pegang kain-jarum-gunting pas anak-anak masih melek? Wahaha...bisa-bisa nanti semua ikut-ikutan menjahit dan menggunting jari emaknya. :D Kalo wiken gimana? Ya, sama aja. Soalnya tiap wiken bibiknya libur (bibiknya nggak nginep, pulang pergi). Saya full pegang anak-anak, jadi nggak mungkin disambi megang perintilan handmade. Jangankan printilan handmade yang masuk kategori barang-tidak-ramah-bayi semua, membaca saja aku sulit :D Hud lagi dalam masa-masa tertarik dengan apapun yang dipegang emaknya, termasuk buku. Bisa-bisa berakhir jadi serpihan (-__-")

Padahal daftar tunggu nyang-pengin-dikerjain panjang lhoo.. ada pesanan juga satu dua walopun cuma pesenan dari anak (kan pesenan juga :p), dan ada juga dari temen, yang belom sempet kepegang. Padahal, ide udah numpuk di kepala.

Terbatasnya waktu itu membuat lambatnya saya mengerjakan satu project sampai rampung. Ngerjain boneka Elly ini aja, perlu waktu sebulan, sampe customer yang mesan (Naj) saban hari nagihin emaknya, "Ayooo Bundaa... Cepet diselesaikan boneka Elly-nyaaaa......" 

Hihihi... Iya iya, Bundanya lembur deh, mengurangi jatah tidur demi menyelesaikan Elly. Akibatnya di kantor banyak nguapnya, untung nggak sampai ketiduran, bisa ditimpuk ame Bos, apalagi sudah era Tukinemisasi seperti sekarang. :D



Boneka Elly pesanan Kakak Naj


Kerajinan tangan rajutan sendiri prosesnya memang lamaaaa, karena harus dirajut satu-persatu dengan tangan. Alat bantunya paling cuma jarum rajut, tetep aja yang kerja keras ya Mr and Mrs tangan. Selain amigurumi (istilah khusus untuk boneka yang dibuat dengan teknik rajut), selama masa-masa hamil Hud saya juga sukses membuat dua tas rajut. Satu untuk mama mertua, dan satu lagi alhamdulillah dibeli orang dengan harga yang lumayan. :D Merajut tas itu luama lho, saya menghabiskan waktu lebih dari sebulan untuk menyelesaikan satu tas. 


Tas rajut yang dihasilkan selama masa-masa hamil :D

Belakangan, sempat ikut CAL (Crochet A-Long) yang diadakan satu komunitas yang saya ikuti. Hasil dari CAL ini adalah Granny Squares Bag. Di proyekan ini saya belajar mengkombinasikan warna benang untuk pertama kalinya. Hasilnya, setelah diberi handle webbing katun dan diberi dalaman kain, langsung dibawa oleh Ibunda tercinta. Lumayan, bisa untuk tempat mukena katanya. :)


The Granny Squares Bag hasil proyekan dengan teman-teman Komunitas Merajut Bandung

Belakangan, tambah lagi nih hobi yang didemenin. Saya tertarik dengan jahit-menjahit. Alhamdulillah, misuwa nan pengertian bersedia menjadi penyandang dana, beli mesin jahit Singer Simple series. Hasil urusan jahit-menjahit ini walaupun dalam taraf belajar (dan beberapa proyekan dibantu tetangga kanan-kiri yang sama-sama punya hobi printilan handmade), sudah lumayanlah, minimal bisa dipamerin di akun sosmed. :D

Tas pertama hasil ikut workshop di Rumah Puteri Cibubur. Dari hasil kursusan pertama ini saya banyak belajar termasuk belajar mengenal mesin jahit sendiri :D. Soalnya pas kursus sampai bela-belain bawa mesin jahit sendiri saking mesin jahit di lokasi kursusnya sudah full-booked.


Tote bag, saya buat ini untuk teman. Yah, waktu bikin tas ini masih mereng sana-sini sih :D. Moga-moga yang menerima bisa menerima pula kekurangannya (mereng-mereng itu tadi). :D


My first drawstring bag. Ini modalnya Googling dan lihat tutorial di internet. Bikin buat teman juga, karena teman naksir drawstring bag punya saya.
 


Goodie bag ulang tahun kakak Naj di sekolah. Proyekan ini dibantu banget sama tetangga yang juga hobi jahit-menjahit. Kalau saya yang ngerjain semuanya sih...hohoho bisa-bisa udah lewat ulang tahunnya, goodie bag belom kelar juga XD Yang atas untuk Bu Guru, yang bawah untuk anak-anak. Ide aplikasinya dari beliau juga, biar cepet pinggirannya ngga dijahit semi-bordir, tapi dijahit lurus aja. Huge thanks to you, Mak! *hugs*

Kalau dijejer kaya di atas, nampaknya banyak ya hasilnya. Sebenarnya enggak kok, kadang saya berkutat dengan satu proyekan sampe berminggu-minggu, nggak kelar juga. Kadang sampai ilfil dan udahlah, saya taroh aja, nunggu mood untuk ngerjainnya balik lagi. Saya sih inginnya bisa efektif dan produktif, bisa menghasilkan sesuatu dan memaksimalkan waktu yang saya miliki untuk hal yang bermanfaat. Apalagi untuk hobi, rasanya kalau sudah bisa sharing FO (finished object) itu : puaaass.... :D

Maka dari itu, untuk saya, meluangkan waktu untuk hobi itu penting, meskipun konsekuensinya kadang harus mengurangi jatah waktu tidur. Me-time untuk saya, relaksasi dari rutinitas harian yang kadang bikin stress. Jadi yaa.. diupayakan untuk disempet-sempetin, walaupun nggak tiap hari. Walaupun kalau nggak sempet megang proyekannya, minimal browsang-browsing pinterest dan tutorial buat proyek berikutnya, atau onlen syoping printilan bahan bakunya XD XD XD 

Saya selalu salut dengan para pelaku handmade, yang juga punya kerjaan utama (sebagai istri, ibu, apalagi bekerja) dan bisa menghasilkan banyak karya inspiratif. Kalau ditanya apa isi timeline sosial media saya, ya mereka-mereka ini. No, there is no hater in my timeline :D, timeline saya ya isinya yang layak difollow dan bikin semangat seperti mereka-mereka ini, dan sebagian besar isinya orang-orang yang hobinya sejalan dengan hobi saya.

Saya yakin setiap orang punya hobinya masing-masing. Dan meluangkan waktu untuk itu adalah hal yang layak diupayakan. :)

No comments:

Post a Comment