-->

Pages

Sunday, August 24, 2014

Benang, Jarum dan Rajutan

Sejak dulu saya suka hal-hal yang berbau handmade craft, secara tidak langsung beberapa di antaranya membuat saya jatuh hati pada dunia per-handmade-an dan menjadikannya hobi. Salah satunya adalah rajut-merajut.

Pertama kali mengenal rajutan dari Ibu dan Tante saya yang memang gemar merajut. Lama-kelamaan saya tertarik dan ingin mencoba sendiri. Sayangnya, ketika ketertarikan itu ada, saya telah berkeluarga dan tinggal terpisah dari orang tua. Jaraknya jauh pula. Sehingga tidak ada lagi guru yang bisa mengajarkan satu-persatu tekniknya dan mengawasi dari balik bahu kita, untuk menegur setiap kali ada langkah yang salah. Being taught and watched by experienced handcrafter is one of the easiest and fastest way to learn something new.

Yah, apa boleh buat, karena sudah terlanjur jauh, jadi harus mengusahakan sendiri. Saya memilih belajar crochet terlebih dahulu, crochet adalah rajutan dengan menggunakan jarum yang disebut hook/hakken. Crochet dikerjakan dengan satu jarum dengan ukuran sesuai dengan ukuran benang yang digunakan untuk proyek. Saya memilih crochet karena nampaknya lebih simpel dibandingkan saudaranya sesama kerajinan rajut, yaitu knitting.

Sebagai langkah awal, saya bergabung dengan salah satu kopdar yang diadakan Komunitas Rajut Bogor. Dalam pertemuan tersebut saya dikenalkan dengan dasar-dasar crocheting. Selama 2 jam saya belajar membuat pola square, dengan nunak-nunuk dan dedel-mendedel karena kebanyakan salahnya daripada benernya. :D

Pertemuan pertama itu cukup menjadi bekal dan sangat menyenangkan karena berjumpa dengan para ahli-ahli crochet yang merajut dengan cepat sekaliiii, dan tidak semuanya perempuan lho, ada juga bapak-bapak yang luwes memakai hakken atau jarum crochet. Kopdar tersebut sebenarnya temanya membuat sandal rajut, tapi karena saya masih bau kencur jadi saya tidak ikut membuat sandal rajut, tapi hanya belajar membuat pola square yang itupun hasilnya acak adut. :D

Setelah pertemuan pertama tersebut, sisanya saya lebih banyak selftaught atau otodidak belajar sendiri. Sumbernya ya Youtube dan seabrek website tentang crocheting yang mudah ditemukan di Google. Dan ada satu lagi situs yang saya temukan dan sangat bermanfaat untuk belajar merajut, yaitu Ravelry. Ravelry adalah semacam sosial media, tapi khusus untuk para perajut. Isinya, ya segala tetek bengek perajutan, mulai dari tips, jenis benang, berbagai pola baik yang gratis maupun berbayar, forum, foto-foto dan sebagainya. Pokoknya segala macam tentang perajutan baik knitting maupun crocheting, tumplek blek di sini. Rasanya seperti nemu harta karun. :D

Alice, salah satu crafter blogger favorit saya, mendefinisikan Ravelry seperti ini :

If you crochet or knit then you need to be on Ravlery.  It's free.  It's run by people who love running a site about knitting and crocheting.  It's amazing  AMAZING amazing.

Why?

If you've ever seen a knitting pattern in a book or a magazine and wondered:

"What would that look like on a normal person who looks kind of like me?"
"Is this easy to make?"
"Can you make this in a different kind of yarn successfully?"

Then Ravelry is going to blow your mind.



Dari hasil ngubek-ubek dan coba sana-sini, lumayan sudah jadi 4 project di Ravelry. Satu dompet dan tiga tas. Dua di antaranya adalah tas nylon. Tas nylon terutama di Jogja sedang happening banget nih, dipicu oleh suksesnya brand tas nylon Dowa. Memang kalau menengok tas-tas Dowa baik di situsnya maupun di counternya, cantik-cantik bangeeeet...

Pemerintah Jogja pun tanggap dengan hal ini dan membuat program-program pelatihan untuk menggerakkan pengrajin home industry. Salah satu peserta program-program pelatihan itu adalah Tante saya. Jadilah pas pulang mudik kemarin sebagaimana sudah diceritakan di sini, saya sekalian dapat pelatihan gratis super kilat dari Tante, tentang perihal merajut tas nylon. Pulang-pulang pun dibawain benang nylon warna peach.

Namanya proyek pertama, ya belum bisa halus bahkan banyak baris yang salah hitung ha ha ha :D Tapi sebagaimana pepatah, kalau nggak salah, ya nggak belajar. Proyek pertama ini walaupun sudah selesai, tapi kayanya harus dibongkar deh karena salahnya kebanyakan, sayang kalau difinishing tapi hasilnya nggak cakep.


Proyek pertama, Pink Nylon Bag yang masih kurang rapi


Untuk kerajinan tas nylon ini, kendala ada di finishing. Pemasangan tali dan aksesoris kulit imitasi sulit untuk dipasang oleh orang awam, demikian pula dengan pembuatan inner dan pemasangan ritsluiting. Bahan benang nylon tebal dan keras, sehingga mesin jahit biasa tidak kuat menjahit tembus, bisapun dengan tangan (hand sewing). Kelemahan hand sewing adalah jahitannya tidak serapi dan tidak sekuat jahitan mesin konveksi garmen yang biasa digunakan untuk kerajinan tas. Karena faktor-faktor tersebut, maka finishing masih dikerjakan oleh pihak lain di luar perajut, kecuali perajut skala menengah yang sudah memiliki pegawai finishing dan mesin sendiri.

Untuk rajutan saya pun, finishing saya titipkan ke Tante yang ada di Jogja, walaupun risikonya ya kena ongkos kirim bolak-balik. Soalnya saya belum menemukan pengrajin tas yang bisa membantu melakukan finishing tas rajut di Bogor. Itupun baru akan saya lakukan pada proyek tas nylon yang kedua karena proyek pertama nan acak adut tadi nampaknya perlu revisi yang cukup banyak. :D :D :D

Proyek kedua, Grey Nylon Bag. Karena sudah paham caranya, mudah-mudahan tidak ada salah hitung baris lagi, dan bisa lebih rapi dari sebelumnya


Targetnya sih ingin segera menyelesaikan rajutan tas nylon kedua ini, membenahi yang pertama kemudian menyelesaikan finishingnya. Untuk berikutnya, saya ingin mencoba knitting. Saya sangat tertarik dengan knitting karena knitting memberikan lebih banyak peluang dalam hal garmen, contoh : kaos kaki, sweater dan cardigan. Teknik crochet tidak seleluasa knitting bila digunakan dalam hal tersebut. Saya sudah mengorder knitting kit dan mudah-mudahan bisa segera mempelajarinya dalam waktu dekat. Kepinginnya sih, bisa segera mempelajari knitting untuk sweater atau cardigan, tapi itu butuh proses yaaa.. Karena sekali lagi, self taught, modalnya browsingan sama streamingan Youtube. :p


”…beauty is twice beauty
and what is good is doubly good
when it is a matter of two socks
made of wool in winter.”


-- pablo neruda --


No comments:

Post a Comment