-->

Pages

Tuesday, March 31, 2020

Hari Ke-15 #dirumahaja

I hope you woke up feeling well and ready to battle another week of this unknown world around us.

Salah satu hikmah dari social distancing dan wfh ini adalah kita dipaksa untuk bertransisi dari sistem tatap muka fisik ke temu digital. Meeting kantor saya dan paksu dilakukan via zoom dan webex. Anak2 juga mulai dikenalkan ke online learning.



Kalau kemarin2 metode belajar masih via video pembelajaran yang dishare oleh guru2nya, sekarang beberapa sudah mulai mencoba metode interaktif. Kakak Sabtu lalu mulai online class untuk kursus Bahasa Inggrisnya. Website online learning yang disediakan oleh penyelenggara kursus menurut saya cukup baik fasilitasnya, semua peserta bisa bertatap muka dan ngobrol secara aktif, ada juga media (semacam board) untuk mengetik, menggambar dan mewarnai bersama. Class teachernya juga dapat memimpin kelas agar tetap bersemangat dan fokus selama jam belajar. Very good job.



Untuk sekolah, saat ini masih dalam bentuk video pembelajaran yang dishare kepada kami dan penugasan2. Tugas2 dikumpulkan dalam bentuk foto atau video atau rekaman suara. Kalau untuk media ketemu dan ngobrol antara guru dan murid2 sudah memanfaatkan zoom, tapi belum digunakan untuk pembelajaran.



Saya harap dalam waktu dekat pihak sekolah mempertimbangkan kemungkinan online class yang interaktif, melihat kondisi yang sepertinya mengharuskan kita untuk off cukup lama dari sekolah. Untuk Adek, minggu ini baru akan mencoba online learning melalui aplikasi Google Duo. Nanti saya akan review kalau sudah mencoba.



Sedikit lucu, bahwa yang berhasil memaksa kita untuk bertransisi dari sistem perkantoran manual ke sistem perkantoran online adalah pandemi covid, bukan karena inovasi keinginan berkembang ๐Ÿ˜‚



Masih banyak2 bersyukur dengan nikmat kesehatan, keselamatan dan kebersamaan yang kami terima sampai hari ini. Another slow living day. Pagi hari matahari bersinar cerah dan langit sangat biru, namun sore hari mulai mendung dan hujan turun dengan deras.



Saya masih berproses dengan rajutan Sophie's Universe, sangat menyenangkan dan merilekskan. Sampai sejauh ini pola beginner friendly, jadi bisa dikerjakan sambil santai, tidak perlu terlalu tegang menghitung jumlah stitch.

My wish for you all is that you continue staying safe and healthy.


Monday, March 30, 2020

Hari Ke-14 #dirumahaja

Hari ini masih berjalan seperti biasa. Info tentang karantina wilayah belum ada penjelasan lebih lanjut. Saya sendiri masih nongkrongin paket yang otw dari bakul online. Ada kopi dan gula aren. Tempo hari ke supermarket dekat rumah (dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan penuh, lebay sih ya) belum nemu kopi merk langganan. Entah habis karena banyak yang membeli atau habis karena ada yang menimbun.



It's not much different from yesterday. Jadi begini ya rasanya slow living, nggak terbirit-birit, terburu-buru, kesusu-susu. Semua punya waktunya sendiri. Dibilang nggak ada kerjaan ya enggak juga, secara saya punya anak2 krucils yang masih perlu dimomong. Tapi lebih slow.

Saya punya waktu untuk melakukan hal2 yang sebelumnya tidak sempat saya lakukan. Contohnya : ngopi di pagi hari. Satu dari sekian banyak nikmat harian yang wajib disyukuri di masa wfh. Kendati harapan terbesar saya tetap virus ini enyah dari muka bumi dan kami dapat kembali pada rutinitas harian seperti sebelumnya, yang walaupun melelahkan tapi tidak menghantui dengan kecemasan seperti sekarang.

Pelajaran anak2 masih sama, sama melelahkannya ๐Ÿ˜‚ seperti yang sudah saya bilang kemarin, saya kurang berbakat di urusan pengajaran anak2, stok sabar terbatas. Tapi yowis bagaimana lagi, wajib berproses, untungnya sudah lebih terkendali dibanding hari2 pertama kemarin ๐Ÿ˜‚



Hari ini saya juga berhasil menyelesaikan Sophie's Universe Part 2 Round 9-15. Masih dengan stok benang soft cotton big ply yang ada, murah meriah, murah harganya meriah warnanya ๐Ÿ’— Merajut mandala ini sangat menyenangkan, susah berhentinya. Well written pattern, beautiful design, dan ada tutorial video. Very recommended.





Saya juga berkebun. Misi hari ini adalah mencabut semua rumput yang udah lumayan lama nggak dibersihin. Walaupun sakses menggosongkan kulit, tapi sekarang kebon saya bersih ๐Ÿ˜

Saya masih menjaga jarak dengan media baik berita maupun sosial untuk memberi ruang berpikir positif bagi kesehatan mental saya. Masih update info, tapi nggak terus2an. Lebih baik menyibukkan diri dan pikiran dengan hal2 yang lebih bermanfaat.

Hari ini kami juga menerima berita bahwa wfh diperpanjang. Angka positif masih terus merambat naik. Tetap diam di rumah semaksimal mungkin masih menjadi solusi paling solutif untuk melandaikan kurva dan menekan laju penularan.



Stay strong. dear friends. Stay in prayer and always, always be thankful.


Sunday, March 29, 2020

Hari Ke-13 #dirumahaja

Weekend is over. Kami masih wfh kok, belum masuk. Tapi Sabtu-Minggu tetap menjadi hari libur yang ditunggu-tunggu karena tidak ada kelas di rumah. Anak-anak bebas main, saya juga lega karena tanggung jawab harian berkurang drastis. I send my respect to all homeschooling mamas out there. Bukan hal gampang mengajar anak2. Apalagi mendidik. Sampai sekarang saya masih sering kewalahan menjadi guru di rumah. Walaupun sudah lebih terkontrol dibanding hari-hari pertama yang lalu ๐Ÿ˜





Weekend ini sempat panen jeruk dari kebun walaupun nggak banyak. Jeruknya tabulampot (tanaman buah di dalam pot), jadi nggak terlalu besar pohonnya. Mudah dipetik walaupun nggak terlalu banyak buahnya, karena tumbuh di pot jadi terbatas.


Hasil panenan kebun

Saya masih menjaga jarak dengan sosial media dan berita. Online tentu saja masih, hanya yang terkait hobi. Weekend ini alhamdulillah punya waktu yang lebih longgar untuk merajut, membaca blog2 yang saya ikuti, menonton tayangan channel favorit di Youtube (mostly about simple living).







Kemarin pesanan tepung gluten free saya tiba, dan paksu yang diet gluten free langsung bikin tempe kemul dengan daun bawang kesukaan kami. Rasanya enak, nggak kalah dengan tepung terigu biasa. Bisa jadi langganan nih. Saya pakai Valitas gluten-free all purpose flour, beli di market place.



Ada kabar di akhir hari tentang rencana karantina wilayah dan penutupan akses jalan masuk/keluar Kota Bogor dan Jakarta. Di satu sisi kami lega karena langkah ini jelas akan membatasi pergerakan penduduk dan mudah-mudahan menekan tingkat penularan. Tapi di sisi lain saya khawatir dengan distribusi kebutuhan pokok dan sekunder.



Belum ada pernyataan lebih lanjut apakah penutupan akan berlaku secara total atau buka/tutup dengan persyaratan, misalnya dibuka untuk truk sembako atau pengiriman jasa kurir. Terus terang di saat2 seperti ini kami banyak mengandalkan belanja online untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat kami peroleh di sekitar daerah rumah.

Kami masih keluar rumah sesekali untuk membeli keperluan tapi hanya ke tempat2 yang dekat, misal minimarket sekitar komplek, ke ATM, atau tukang buah. Kalau pengiriman jasa kurir terkena dampak penutupan, tentunya akan berpengaruh. Kita tunggu saja nanti bagaiamana keputusan pemerintah.


Hari ini saya menemukan tautan ke seri dokumenter Edwardian Farm, film dokumenter sejarah yag mencoba mereplika kehidupan pertanian di masa Edwardian (sekitar 1901-1910). Saya adalah penyuka sejarah jadi dokumenter ini cukup menarik, lumayan untuk ditonton sambil merajut dan rileksasi.

Tetap sehat, tetap sabar, tetap tinggal di rumah.


Saturday, March 28, 2020

Hari Ke-12 #dirumahaja

I read blogs around the world and they told the same stories. Dunia berubah sangat cepat karena satu virus kecil, dan sekarang hampir seluruh belahan bumi berusaha menghentikan waktu untuk menahan laju virus. Sedikit ada perasaan lega mengetahui kami bukanlah satu-satunya yang berperang melawan pandemi ini. Whatever your situation may be, just know that we are all in this together.



Untuk memberi ruang yang sehat bagi kesehatan mental, kami berhasil menekan arus informasi yang masuk. Berita hanya ditonton di jam tertentu, sisanya TV dimatikan atau menonton tayangan lain.



Pagi ini beberapa stok makanan di rumah menipis, bersamaan dengan pemberlakuan jam operasional untuk sejumlah pasar tradisional, jadi kami harus keluar untuk berbelanja. Mau keluar rasanya deg-degan kaya mau masuk zona perang ๐Ÿ˜… itupun "APD" nya lengkap, pakai masker plus bawa semprotan desinfektan. Sampai rumah langsung mandi.



Frekuensi keluar rumah sudah sangat berkurang, hanya sesekali, kami menyiasati dengan berbelanja sekaligus untuk kebutuhan beberapa hari. Semisal kondisi benar-benar lockdown total dan keluar rumah sangat dibatasi, nggak kebayang seperti apa, terutama bagaimana memenuhi kebutuhan pokok. Untuk jaga-jaga, saya sudah mulai mengumpulkan info toko/supermarket yang bisa melayani belanja delivery.



Mudah-mudahan Allah SWT menjaga kita semua, semua taat pada anjuran untuk tetap di rumah, sehingga skenario terburuk bisa dihindari, aamiin.

Hari ini seperti biasa sibuk dengan urusan rumah dan anak2. Kami mengubah susunan perabot di kamar tidur supaya paksu bisa lebih nyaman menggelar meja kerja. Bersih2 seperti biasa, alhamdulillah matahari bersinar cerah jadi bisa jemur2 juga. Spot langganan untuk berjemur anak-anak ada di sebelah kebun. Posisi kebun samping kami menghadap ke timur jadi lumayan mandi matahari tiap pagi. Cocok untuk berjemur.



Hari ini sekolah juga libur, horeee mamak bisa istirohat dari tugas2 sekolah ๐Ÿ˜ Jadi saya memutuskan untuk mainan benang lagi. Merajut warna cerah lagi. The world needs bright colors. Setelah mencari inspirasi, pilihan jatuh ke rajutan mandala. Sudah lama banget saya pingin merajut mandala, antara Mandala Madness atau Sophie's Universe. Pilihan jatuh ke Sophie's Universe, simply because we need to be together to save our beautiful universe.



Hari ini saya berhasil menyelesaikan Part 1 Round 1-8 Sophie's Universe. Part 1 ini membentuk bunga cantik yang menjadi pusat mandala. Merajut dengan warna cerah membuat perasaan saya sedikit lebih cerah dan lebih rileks. Hal yang sangat dibutuhkan di saat-saat seperti ini.



Kita mungkin harus bersabar sedikit lama dengan keadaan. Salah satu pelajaran yang dapat dipetik dari situasi ini adalah kembalinya status rumah sebagai tempat berpulang, tempat paling aman bagi kita dan keluarga tercinta. Seyogyanya kita membuatnya menjadi tempat paling nyaman dan paling hangat, dan menghargai setiap waktu yang kita miliki sampai hari ini.

Tetap di rumah, tetap jaga kesehatan, tetap berdoa memohon perlindungan agar semua ujian ini segera berlalu.

Stay safe my friends, praying for you all.


Friday, March 27, 2020

Hari Ke-11 #dirumahaja

Hari ke-9 di rumah, banyak-banyak memfokuskan diri pada hal-hal positif dan pikiran positif. Di saat seperti ini nggak hanya fisik yang harus sehat, mental juga harus sehat. Fokus di keluarga, jadikan setiap kesempatan kita bersama orang2 tercinta menjadi momen bahagia. 

Stress pasti ada. Perubahan pola keseharian baik bagi kami orang tua maupun anak-anak tentunya memerlukan adaptasi, dan adaptasi itu bisa mulus, bisa juga tersendat-sendat. Yang paling membutuhkan usaha adalah memindahkan sekolah ke rumah. Terus terang saya nggak punya background pendidikan anak, pun stok sabar untuk mengajari anak2 ๐Ÿ˜… 

Momen #dirumahaja kali ini benar2 mengajarkan saya arti pendidikan dan betapa besar jasa para pendidik. Mulai dari daftar tugas sekolah, bagaimana menyampaikan ke anak2, dan apa hasil dari tugas2 itu yg bermanfaat untuk keseharian, sungguh membuat saya memutar otak dan menghela nafas melatih kesabaran berkali2. Terpujilah wahai engkau bapak ibu guru.







Kesibukan sekolah di rumah ini walaupun ada kalanya membikin stres kami sebagai orang tua, namun sisi positifnya juga, waktu untuk nongkrongin berita covid19 jadi banyak berkurang, otomatis healing juga untuk kesehatan mental kami. Karena sungguh berita mencemaskan yang terus-menerus itu nggak sehat untuk psikologis kita.

Usaha makan sehat insyaAlloh masih terus diupayakan. Cara instan versi kami ya via juicer. Slow juicer yang dibeli beberapa waktu lalu sangat bermanfaat. Segala macam stok sayur dan buah sudah coba kami masukkan ke slow juicer, hasilnya enak semua. Tanpa gula tambahan, kadang dibubuhi garam himalaya sedikit agar ada rasa umami.












Saya juga menyelesaikan tas rajut proyekan tempo hari. The state of the world needs bright colors, so I crocheted one. 



Semoga hari-hari kelabu yang meliputi dunia belakangan ini bisa segera berganti dengan hari-hari ceria yang penuh warna kembali. Aamiin. Stay safe, stay healthy, stay at home save lives.

Thursday, March 26, 2020

Hari Ke-10 #dirumahaja

We are officially work from home. Tepatnya sejak hari Selasa lalu. Angka penderita positif Covid19 yang terus meningkat membuat pemerintah mengambil keputusan untuk menghentikan kegiatan perkantoran. Anak-anak juga sudah diliburkan dari sekolah, dengan setumpuk penugasan.













Being in the garden calms me down


Situasi yang kurang lebih sama juga terjadi di berbagai negara, makhluk mikroskopis bernama coronavirus ini berhasil mengubah dunia. Pemerintah meminta warga untuk melakukan social distancing untuk menekan laju penularan. Jadi sudah seminggu ini kami semua berkutat di dalam rumah dan keluar hanya untuk hal yang sangat penting. Saya sendiri masih sesekali keluar, untuk membeli sayur, untuk ke supermarket, tapi sebisa mungkin menjaga jarak aman, mengurangi interaksi dan segera membersihkan diri segera sampai di rumah.





Berita yang menggempur setiap hari juga tidak kalah membebani. Grup WA, televisi, media elektronik, semuanya menyampaikan berita yang berpotensi menimbulkan kecemasan, kalau kita tidak pandai-pandai memilah. Satu dua hari saya mencoba mengikuti semua arus pemberitaan, akhirnya kelelahan sendiri dan berdampak buruk pada kesehatan mental saya, jadi akhirnya saya mengambil jarak dari semua update yang bertubi-tubi itu. Hanya mengikuti berita esensial dari sumber yang saya percaya, sesekali saja dalam sehari, dan skip sisanya. 














Setiap insan akan diuji kesabarannya dengan banyak hal, terutama dalam bentuk ketidaknyamanan atau musibah. Ketenangan dalam menghadapinya adalah kunci terbaik yang perlu dimiliki manusia. 


Di sisi lain, menghabiskan waktu di rumah seharian adalah hal yang sangat kami hargai. Saya dan suami dua-duanya bekerja, jadi tidak banyak bisa mendampingi anak-anak di hari kerja. Dengan kami berdua work from home seperti saat ini ada banyak waktu kami untuk menemani anak-anak. Saya bisa fokus membantu anak-anak belajar di rumah, mengobrol, makan bersama, dan mengerjakan proyek-proyek kreatif bersama. 












Saya sendiri fokus pada imunitas keluarga, senjata untuk menghadapi ancaman virus ini. Saya jadi lebih perhatian pada makanan yang kami makan. Frekuensi jajan di luar turun drastis, hampir semua homecooked meal. Buah, sayur, ramuan empon-empon, juga suplemen vitamin adalah menu rutin di rumah. Sejauh ini alhamdulillah anak-anak belum merasa bosan. Saya menggunakan waktu luang untuk merajut, membaca, dan menonton channel Youtube favorit. Alhamdulillah kami memiliki waktu untuk dapat bersama orang-orang tercinta. Doa kami bersama pejuang garda depan Covid19, rekan-rekan petugas kesehatan dan semua yang berupaya menjaga negeri ini di saat-saat sulit seperti sekarang. 




Whatever your situation may be, just know that we are all in this together. Stay safe, stay healthy, stay at home save lives.