-->

Pages

Friday, April 10, 2020

Hari Ke-25 #dirumahaja

Tadi pagi ada teman yang bertanya, "Jam berapa kita absen hari ini?".

Absen online adalah prosedur harian kantor saya selama wfh. Kami biasa absen menggunakan Zoom. Pertanyaan yang biasa di hari biasa, sih. Masalahnya hari ini tanggal merah, jadi seharusnya pertanyaan itu ngga keluar, karena ngga ada absen πŸ˜‚. Problem klasik kelamaan wfh, karena tiap hari di rumah, sampai ngga tahu kalender tanggal merah.



Kalau saya, jelas tahu. Pun teman2 yang punya anak usia wajib belajar. Karena di tanggal merah gak ada tugas2 dari sekolah. Kalau hari biasa PRnya numpuk, kalau tanggal merah ga ada PR. Mamak pun merdeka jaya. Makanya saya menanti2 tanggal merah, karena libur dari tugas karbitan jadi guru sekolahan 😁 Teman2 yang anaknya bukan usia sekolahan biasanya nggak ngeh, termasuk teman saya yang nanya di atas itu. Putranya kebetulan udah kuliah semua, jadi nggak lagi ngurusin perkara PR. Salah satu sisi positif jadi guru dadakan di masa2 wfh begini, saya jadi tetap menantikan tanggal merah πŸ˜€.



Karena libur dari kegiatan jadi guru, saya jadi lebih rileks. Hari ini bisa mencuci dan menjemur sweater baru hasil rajutan kemarin. Paksu beres2 menata ulang game corner (iyes, ini tempat favorit beliau nongkrong bareng anak2). Saya melanjutkan proyekan Sophie's Universe yang sempat berhenti karena fokus menyelesaikan sweater.

Tapi malam ini saya kok dapat pencerahan ide baru untuk proyekan rajutan, padahal yang lagi dikerjain sekarang masih jauh dari tanda2 selesai. Yah.. namanya juga hobi, banyak selingkuhnya kalau ada godaan lain yang lebih menarik πŸ˜‚

Omong2, hobi yang bisa kita nikmati di rumah sangat membantu di saat2 seperti ini. Kita jadi lebih enjoy di rumah, stres berkurang, lebih rileks, dan sibuk dengan hal2 yang positif (asal hobinya positif 😁). Mental health adalah issue penting di tengah pandemi. Cemas, ketidakpastian, berita yang tanpa henti, jadi beban berat bagi mental kita. Menikmati hobi dan enjoy our selves adalah salah satu cara untuk mengambil jarak dari hal2 yang berpotensi mengganggu kewarasan dan menjaga agar mental kita tetap sehat serta bisa berpikir jernih.

Dan yang terpenting, jangan lupa berdoa.



Stay safe, my friends.


Thursday, April 9, 2020

Hari Ke-24 #dirumahaja

Kabar duka datang dari dunia musik Indonesia. Salah satu musisi terbaiknya, Glenn Fredly, berpulang senja kemarin. Almarhum meninggal dunia di rumah sakit karena penyakit meningitis yang diderita.

Glenn Fredly adalah salah satu musisi favorit saya. Banyak lagu-lagu hitsnya yang menemani saya tumbuh dewasa, jatuh cinta, patah hati, bangkit lagi.. ya, seperti pada umumnya anak muda. Saya mengenal Glenn sejak di Funk Section. Ketika hubungan cintanya dengan Nola AB3 kandas, ia mencipta lagu patah hati nasional yang menjadi my all-time favorite song. Banyak hasil karya Glenn yang punya tempat spesial di hati para pecinta musik Indonesia, karena lagu2nya mengena, dinyanyikan dengan hati, dan menyentuh sampai ke hati.


You'll be missed, Glenn. Terima kasih sudah membagi cerita cinta yang mewarnai perjalanan saya, dan perjalanan kami semua. Selamat jalan, RIP.




Wednesday, April 8, 2020

Hari Ke-23 #dirumahaja

Finally, my first hand knit sweater! Akhirnya setelah berbulan-bulan disambi ini dan itu, selesai juga ini sweater. Saya sendiri pun kaget, eh bisa selesai juga ya. Alhamdulillah, hikmah #dirumahaja πŸ˜€



Ini adalah Super Simple Summer Sweater, pattern dari Joji Locatelli. Saya memilih pattern ini karena reviewnya bagus di Ravelry dan beginner friendly, yang paling penting ini mah, secara saya newbie banget di bidang per-knitting-an. Polanya sederhana, cocok untuk pemula, bahkan bisa disambi nonton atau baca πŸ˜€ Yaaa... ada lah, salah salah itung dikit di sana-sini, dimaafkan lah ya namanya juga pemula. Alhamdulillah setelah jadi nggak gitu keliatan salah2nya πŸ˜‚

Benang yang digunakan adalah mix Himalaya Everyday Worsted dan Himalaya Everyday New Tweed. Ini benang favorit saya. Himalaya Everyday adalah benang rajut impor dari Turki. Karakter benangnya lembut, empuk dan enak dirajut, anti pilling acrylic, nggak gampang pecah pilinannya, recommended untuk rajutan wearable.

Benang yang saya pakai adalah materi timbunan yang udah dibeli dari kapan tau πŸ˜‚ belinya di bolabolabenang, kayanya pas lagi sale. Biasalah emak2, suka gatel liat sale padahal ngga jelas juga beli mau dipake buat apa πŸ˜‚ untunglah dia sekarang telah menemukan jodoh pattern nya πŸ’—



Alhamdulillah, pencapaian ini lumayan bikin mood merajut naik kembali. Jadi semangat lanjut ke proyekan berikutnya. Being busy is good in time like this, apalagi kalau hasilnya sesuatu yang bermanfaat.

Stay safe, dear friends.


Hari Ke-22 #dirumahaja

Hari ini Pemerintah Pusat menyetujui pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta. Gubernur DKI Anies Baswedan juga sudah menyatakan bahwa PSBB akan diterapkan mulai Jumat 10 April 2020.


Selama PSBB berlangsung hanya ada 8 sektor yang diizinkan untuk buka dan beroperasi seperti biasa, yakni:
1. Sektor kesehatan
2. Sektor pangan, makanan, dan minuman
3. Sektor energi
4. Sektor komunikasi, jasa, dan media komunikasi
5. Sektor keuangan dan perbankan termasuk pasar modal
6. Sektor kegiatan logistik dan distribusi barang
7. Sektor keseharian retail seperti warung, toko kelontong
8. Sektor industri strategis

Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang sudah berlangsung saat ini, hanya sepertinya pengawasan akan jauh lebih ketat, termasuk pembatasan sosial di transportasi umum dan larangan berkerumun lebih dari 5 orang. Aparat akan rutin melakukan patroli untuk mengawasi hal ini.

Langkah yang berdampak besar pada kehidupan ekonomi, terutama bagi warga yang bergerak di sektor informal. Penutupan pasar tanah abang saja, misalnya. Menjelang bulan puasa, biasanya para pedagang sudah kulakan stok berkali lipat dibanding hari biasa. Saya pernah punya pengalaman berbelanja di pasar tanah abang menjelang dan pada bulan puasa, ramainya nggak kira-kira. Orang membeli berbagai keperluan untuk persiapan puasa dan lebaran. Ada yang untuk pribadi, tapi sebagian besar sepertinya untuk dijual kembali. Sekarang pasar ditutup.



Langkah yang berat memang, namun mau tidak mau harus kita ambil demi mengendalikan tingkat penularan. Saya bersyukur masih punya rumah untuk ditinggali, tidak pusing memikirkan makan apa esok hari. Tapi banyak dari kita yang tidak punya keistimewaan itu. Pemerintah berjanji akan memberikan bantuan kepada warga miskin terdampak, mari kita berharap rencana itu segera terlaksana dan tepat sasaran.



As always, I hope you are all staying safe. Let's all do our part, stay home, stay safe and keep praying.


Monday, April 6, 2020

Hari Ke-21 #dirumahaja


nanti kita cerita tentang hari ini
ketika langit biru berkawan dengan matahari
ketika bunga kertas magenta 
mekar pertama kalinya

nanti kita cerita tentang hari ini
ketika seisi kota tidak lagi berlari
dan aku punya banyak waktu
tapi tak dapat menjabat tanganmu

nanti kita cerita tentang hari ini
ketika musim hujan berakhir 
tapi langkahmu, langkah kita, terhenti 
di depan pintu rumah sendiri

nanti kita cerita tentang hari ini
ketika langit biru berkawan dengan matahari
jika nanti, kita telah menang
dan aku dapat menjabat tanganmu lagi.


Sunday, April 5, 2020

Hari Ke-20 #dirumahaja

Hari ini saya menonton film Contagion yang belakangan ramai dibicarakan. Ini idenya paksu, katanya film ini bercerita tentang pandemi yang mirip tipikalnya dengan Covid19. Saya ikut menonton, nggak full sih, karena baru bisa bergabung setelah anak2 tidur.



Gimana filmnya? Ya... mirip. Memang film ini terinspirasi oleh outbreak SARS tahun 2002-2004 dan swine flu tahun 2009. SARS sendiri disebabkan oleh keluarga coronavirus yang sama dengan yang penyebab Covid19. Jadi nggak heran kalau jalan ceritanya mirip dengan pandemi yang kita hadapi saat ini.

Penyakit di film ini jauh lebih mematikan dari Covid19, tapi di akhir film umat manusia berhasil menang dalam pertarungan melawan virus. Vaksinnya ditemukan dan diproduksi massal. Di kehidupan nyata kita saat ini, vaksin masih dalam tahap uji coba. Baru memasuki uji coba pertama terhadap relawan manusia. Masih panjang perjalanan kita.


Tapi ada beberapa hal dari film ini selain perjalanan penyakit yang mirip dengan apa yang kita hadapi sekarang. Selalu ada hater(s). Selalu ada orang2 yang memancing di air keruh. Satu lagi, pemerintah selalu di posisi sulit. Bener aja sulit, apalagi salah.

Seorang teman pernah bilang, kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Mungkin hal yang sama berlaku juga dengan kebijakan. Sulit untuk  memenuhi keinginan semua pihak. Bisanya mengambil jalan tengah terbaik. Semoga para pemimpin kita diberi kelapangan hati dan pikiran dalam mengambil keputusan.

Bagi kita yang ada di luar lingkaran, langkah terbaik adalah mengendalikan diri, yang paling sederhana adalah dengan tidak menambah kekisruhan. Fokus pada hal-hal positif yang bisa menolong diri sendiri, keluarga dan sekitar. Syukur2 lebih luas.



Bagi yang suka berdiskusi, menonton film ini bisa membuka diskusi panjang, dan semacam melihat simulasi versi terburuk yang bisa terjadi kalau kita tidak mengambil langkah-langkah pencegahan dengan cepat dan tepat. 

Salah satunya dengan sesederhana tetap tinggal di rumah untuk memutus rantai penularan dan melandaikan kurva.

"I believe this film not on draws you in with the situation but truly helps you learn too. Scenes showing how the disease is spread were for the most part accurate and shows how easy it is to spread. As I said earlier. I encourage you to watch this film and help see the importance of isolation, and ESPECIALLY of proper hygiene. This is not to induce panic or make a mockery of what we are ALL going through. Whether you are now a displaced worker, struggling to find childcare, a meal, or even just adjusting to our current living conditions (Can’t go dine-out or like in this case go to the movies.) it is hard across the board but we are ALL in this together. I hope in the coming days and weeks we can get a handle on our current pandemic and life can slowly get back to what we know and love. In the meantime hunker down, and take some positives. On that same note lets all do what we can to support local business. Order take-out. Check on your neighbors. Be a light when things are dark." Andrew McManus Review
Never lose hope, dear friends.


Saturday, April 4, 2020

Hari Ke-19 #dirumahaja

Alhamdulillah, hari ini Kakak sembuh. Demam sudah reda tidak kambuh lagi. Tadi pagi juga sudah bergabung dengan online class les Bahasa Inggrisnya. Sehat2 terus ya anak2.







Seharian tadi kami serumah disibukkan dengan beberes dan bersih2. Beberes kebon, jemur kasur, mencuci gorden tahap I (setengah dulu, setengah lagi besok karena daya tampung mesin cuci terbatas), membuat juice untuk stok di kulkas, dan printilan2 yang lainnya lagi.



Ngopi bareng paksu sambil duduk di teras yang menghadap taman kecil adalah me time favorit saya. Rileks dan tenang banget rasanya tiap melihat yang ijo2, apalagi di waktu2 habis hujan.

Rajutan sweater lumayan nambah beberapa baris. Saya hanya tinggal merajut setengah bagian lengan lagi, dan sweater siap dipakai. Tapi ya itu, progressnya slow motion banget, karena banyak disambi2.

Hari ini sekitar saya dipenuhi dengan orang2 bersemangat yang bergerak untuk melawan covid19. Syukurlah masih banyak warga yang rela membantu dengan ikhlas tanpa pamrih.

Oh iya, bunga bougenville silangan yang saya adopsi dari rumah @kebunnyabinarbumi berbunga untuk pertama kalinya! Bunganya warna magenta cantik sekali.





Hanya itu yang bisa saya ceritakan untuk hari ini. Rasanya mata udah sepet banget karena ngantuk. Hari ini aktivitasnya banyak menguras energi.



Anyway, I hope you are all doing well, hope you have food for yourselves and your families, and more importantly I hope you're staying indoors and keeping safe.


Friday, April 3, 2020

Hari Ke-18 #dirumahaja

Hari ini tidak banyak yang bisa saya kerjakan. Kakak masih demam, tapi alhamdulillah mulai sore tadi sudah mereda. Alhamdulillah makannya tidak susah, minumnya banyak dan terus saya target asupan cairannya. Mudah-mudahan besok sudah sembuh. Semoga kita semua tetap sehat, apalagi di masa2 seperti ini.

Salah satu ilustrasi @brenna_quinlan, ilustrator favorit saya. Never lose hope, dear friends.

Adik juga hari ini ada online learning, jadi saya harus fokus nungguin. Kalau nggak ditungguin, bisa kemana2, di tengah2 tanya jawab bisa ujug2 ngabur ambil mainan, ambil susu, atau cemilan πŸ˜…

Rajutan alhamdulillah nggak nambah2 πŸ˜… waktunya lebih banyak fokus ke anak2. Padahal sebenarnya saya sudah nggak sabaran untuk menyelesaikan sweater dan pindah kembali ke Sophie's Universe.

Tadi saya sempat keluar berbelanja, karena stok di rumah sudah banyak yang habis. Ampun, keluar belanja rasa mau main hunger games, rada tegang dan seragam lengkap sampai masker, hand sanitizer, tisu, dan tas belanja. Cepat2 belanja dan cepat2 pulang. Sampai rumah semua belanjaan langsung dijemur dan saya langsung mandi. Rasanya sangat rindu di masa2 bisa belanja dengan santai, wisata liat2 barang yang dijual sampai puas, dan nggak kepingin cuci tangan setiap 5 menit.


Hiburan hari ini: ngopi dan lihat2 kembang di kebon rumah. Karena nggak sempat lama merajut, ngopi dan menikmati tanaman sudah cukup menghibur. 




Kami harus mengingatkan diri untuk banyak2 bersyukur bahwa kami masih diberikan nikmat kesehatan, masih punya kesempatan wfh, masih memiliki tempat bernaung yang nyaman, masih punya makanan dan minuman yang cukup tanpa perlu kelaparan. Banyak orang2 di luar sana yang jauh lebih kesulitan dalam ujian pandemi ini.

Semoga ujian ini segera berlalu. Semoga Allah SWT sampaikan kita ke bulan Ramadhan.


Stay safe. Stay healthy. Stay at home save lives.


Thursday, April 2, 2020

Hari Ke-17 #dirumahaja

Sekarang saya harus mengingat-ingat dulu untuk tahu ini hari apa. Setelah aktivitas harian sekolah, bekerja, weekend, weekday semua terhenti, I've lost track of what day of the week it is. Jadi harus lihat hape dulu atau yang tadi itu, berhenti sejenak untuk mengingat-ingat.

Hari ini Kakak tidak enak badan, sedikit demam, jadi fokus saya adalah untuk merawat Kakak agar cepat pulih. Di masa2 seperti ini kesehatan menjadi hal yang sangat penting. Untungnya selera makan tidak terganggu, makan cukup banyak dengan nasi sop, minum obat dan banyak minum, dan malam ini demam sudah turun. Mudah2an besok bisa kembali sehat aamiin.



Semalam saya berhasil menyelesaikan Sophie's Universe Part 3, tapi kehabisan benang warna kuning untuk round berikutnya. Saya sudah memesan benang tambahan, dan sambil menunggu benang baru datang rasanya harus mulai menyelesaikan WIP lain (work in progress) yang dianggurin dari kemarin.



Salah satu WIP knitting saya adalah Super Simple Summer Sweater by Joji Locatelli. Ini proyekan knitting sweater pertama saya. Saya pilih waktu itu karena polanya diskon πŸ˜€ levelnya easy for beginner, dan pakai benang worsted yang kebetulan saya sudah punya.

Lumayan asyik juga mengerjakan sweater, saya sudah menyelesaikan body dan satu lengan. Lengan sebelahnya lagi sudah separo. Jadi sebetulnya hanya tinggal sedikittt lagi proyekan ini selesai. Lalu muncullah pandemi ini. Mood lumayan hilang tersapu angin πŸ˜… dan untuk menterapi diri sendiri akhirnya saya memulai proyekan baru lagi yang fokus di main warna.

Yang pertama tas (tempo hari sudah diposting), dan yang kedua ya Sophie's Universe ini. The state of the world needs brighter colors. Jadi dianggurkanlah WIP sweater ini di pojokan karena saya sibuk dengan proyekan baru. Sekarang karena mood sudah lebih baik, rasanya sudah waktunya meneruskan WIP lama.




Beberapa ilustrasi @byputy yang diambil dari bukunya Happiness is Homemade, as Puty said "... about a book that reminds us of simple happiness, little daily things that we tend to overlook and take for granted" 





Ilustrasi permakultur oleh @brenna_quinlan, saya menyukai ilustrasi2nya yang banyak berisi gaya hidup ramah lingkungan, kembali ke alam dan meminimalkan waste dalam keseharian

Walaupun saya mengambil jarak dengan sosial media dan berita secara umum, tapi saya masih mengikuti platform sosmed yang khusus membahas hobi dan minat. Ada beberapa akun favorit saya. Tentunya yang dibahas nggak jauh2 dari crochet, knitting, gardening, simple living, cooking, dan ilustrastrator yang banyak membuat karya lucu2 yang memotivasi. Beberapa ilustrator favorit saya adalah @byputy dan @brenna_quinlan. Beberapa karyanya saya sertakan di atas.



Saya yakin bahwa pandemi ini pasti berlalu. Perlu waktu, tapi pasti akan berlalu. Until then, let's all do our part, stay home, stay safe and keep praying.


Wednesday, April 1, 2020

Hari Ke-16 #dirumahaja



"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
QS Al Anfal Ayat 46

Terakhir berita yang saya tonton, masih perdebatan antara perlunya karantina wilayah atau tidak, dan angka yang terus merambat naik. Ada banyak sekali pertanyaan yang belum terjawab di kepala saya, mengapa begini dan begitu, tapi semua itu jauh berada di luar kuasa saya.


Jadi saat ini yang bisa saya lakukan hanya mencoba berupaya sebaik mungkin bagi lingkungan terdekat saya, diri sendiri dan keluarga. Di luar itu biarlah para pemimpin negara ini yang memutuskan. Semoga Allah SWT menuntun mereka untuk membuat keputusan terbaik bagi seluruh bangsa.

Salah satu merk kopi favorit kami, ngopi di rumah menjadi salah satu momen relaksasi

Hari ini rumah kami cukup sibuk, anak2 ada jadwal online learning. Kemarin saya berjanji akan mereviu penggunaan Google Duo, tadi sudah kami gunakan untuk online learning adik, dan hasilnya bagus sekali untuk online learning intensif satu guru-satu murid. Google Duo prinsipnya hampir sama seperti video call dalam WA. 

Nongkrongin kebun juga menjadi momen me time saya, ini biji alpukat yang berusaha saya bibitkan tunasnya, kurang lebih masa pembibitan 5 minggu.


Tadi kami online melalui laptop, kualitas gambar dan suaranya bagus dan jelas. Hasilnya cukup baik menurut saya, online learning tadi berjalan efektif. Mungkin catatan tambahan, untuk memudahkan tatap muka (lebih jelas) memang lebih nyaman menggunakan laptop daripada handphone. Koneksi internet yang stabil jelas mutlak diperlukan. Anak2 sebaiknya duduk di meja, dan gadget diposisikan menghadap ke anak2 dengan tetap memberi ruang yang cukup untuk mengerjakan/menulis di kertas latihan. 


Rutinitas masih sama seperti kemarin, suasana di rumah berjalan lambat dan tenang, slow living day. Eskalasi cemas baru terasa ketika waktunya menonton berita. Karena itu kami tidak sering2 menonton berita, efeknya bisa nggak sehat ke mental. Lebih baik menonton acara masak.


Tetap sehat, tetap tinggal di rumah, tetap berdoa, dan semoga Allah SWT segera mengangkat pandemi ini dari tengah2 kita. Aamiin.