-->

Pages

Sunday, March 29, 2020

Hari Ke-13 #dirumahaja

Weekend is over. Kami masih wfh kok, belum masuk. Tapi Sabtu-Minggu tetap menjadi hari libur yang ditunggu-tunggu karena tidak ada kelas di rumah. Anak-anak bebas main, saya juga lega karena tanggung jawab harian berkurang drastis. I send my respect to all homeschooling mamas out there. Bukan hal gampang mengajar anak2. Apalagi mendidik. Sampai sekarang saya masih sering kewalahan menjadi guru di rumah. Walaupun sudah lebih terkontrol dibanding hari-hari pertama yang lalu 😁





Weekend ini sempat panen jeruk dari kebun walaupun nggak banyak. Jeruknya tabulampot (tanaman buah di dalam pot), jadi nggak terlalu besar pohonnya. Mudah dipetik walaupun nggak terlalu banyak buahnya, karena tumbuh di pot jadi terbatas.


Hasil panenan kebun

Saya masih menjaga jarak dengan sosial media dan berita. Online tentu saja masih, hanya yang terkait hobi. Weekend ini alhamdulillah punya waktu yang lebih longgar untuk merajut, membaca blog2 yang saya ikuti, menonton tayangan channel favorit di Youtube (mostly about simple living).







Kemarin pesanan tepung gluten free saya tiba, dan paksu yang diet gluten free langsung bikin tempe kemul dengan daun bawang kesukaan kami. Rasanya enak, nggak kalah dengan tepung terigu biasa. Bisa jadi langganan nih. Saya pakai Valitas gluten-free all purpose flour, beli di market place.



Ada kabar di akhir hari tentang rencana karantina wilayah dan penutupan akses jalan masuk/keluar Kota Bogor dan Jakarta. Di satu sisi kami lega karena langkah ini jelas akan membatasi pergerakan penduduk dan mudah-mudahan menekan tingkat penularan. Tapi di sisi lain saya khawatir dengan distribusi kebutuhan pokok dan sekunder.



Belum ada pernyataan lebih lanjut apakah penutupan akan berlaku secara total atau buka/tutup dengan persyaratan, misalnya dibuka untuk truk sembako atau pengiriman jasa kurir. Terus terang di saat2 seperti ini kami banyak mengandalkan belanja online untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat kami peroleh di sekitar daerah rumah.

Kami masih keluar rumah sesekali untuk membeli keperluan tapi hanya ke tempat2 yang dekat, misal minimarket sekitar komplek, ke ATM, atau tukang buah. Kalau pengiriman jasa kurir terkena dampak penutupan, tentunya akan berpengaruh. Kita tunggu saja nanti bagaiamana keputusan pemerintah.


Hari ini saya menemukan tautan ke seri dokumenter Edwardian Farm, film dokumenter sejarah yag mencoba mereplika kehidupan pertanian di masa Edwardian (sekitar 1901-1910). Saya adalah penyuka sejarah jadi dokumenter ini cukup menarik, lumayan untuk ditonton sambil merajut dan rileksasi.

Tetap sehat, tetap sabar, tetap tinggal di rumah.


No comments:

Post a Comment