-->

Pages

Sunday, January 19, 2014

Rumah Kopi Ranin

Marrying Mr. Coffeeholic gives me one consequence, is that I have to deal with coffee things. Unfortunately, I am not part of coffee lovers. :D Saya bukan penikmat kopi sejati. Passion saya adalah milk tea dan cokelat. Untungnya, di setiap warung kopi dimana Mr. Coffeeholic berhenti, selalu ada menu alternatif di antara dua kesukaan saya itu tadi. Lucky me. ;)

Kali ini, di Sabtu sore yang teduh paska hujan mengguyur Bogor seharian, saya mengikuti Mr. Coffeeholic untuk wisata kuliner kopi. Tujuannya adalah Rumah Kopi Ranin.

Lokasi Rumah Kopi Ranin ada di Jalan Ahmad Sobana (dikenal juga dengan Jalan Bangbarung Raya) No. 22 A, Bantarjati, Bogor. Untuk menuju lokasi ini, dari keluar tol Baranangsiang belok ke kanan masuk Jalan Pajajaran, kemudian di pertigaan Bangbarung (sebelum Rumah Sakit Azra) belok kanan masuk Jalan Ahmad Sobana. Posisi Rumah Kopi Ranin ada di kanan jalan, tidak terlalu jauh dari pertigaan Bangbarung.



Picture taken from here.


"Persis seperti secangkir kopi yang nikmat. Di dalamnya adalah senyawa jutaan keluarga tani yang telaten merawat pokok pohon kopi, lalu memanen dan memproses kopi dengan baik. Juga kuli angkut dari pegununangan. Belum lagi keorganisasian distribusi kopi hingga para roaster dan barista yang prigel." -Ranin

Bagi Rumah Kopi Ranin, kopi bukanlah hanya sekedar bubuk hitam yang diseduh air panas, bukan pula sekedar teman merokok atau sekedar untuk membuat mata tetap terjaga semalaman. Lebih dari itu, kopi adalah sebuah cerita, yang dimulai dari sejak awal asal-usulnya sebagai tanaman perkebunan hingga akhirnya terhidang di meja. Setiap prosesnya melibatkan orang-orang, momen, emosi dan ceritanya masing-masing. It is a matter of process.

Hal ini tercermin dari kata Ranin yang digunakan untuk menamai kedai kopi ini, yang merupakan kependekan dari "Rakyat Tani Indonesia". Owner Ranin adalah lulusan Institut Pertanian Bogor. Menurut Uji Sapitu, salah satu owner Ranin, pemberdayaan petani adalah syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebagai ujung tombak peningkatan kualitas produksi kopi di Indonesia. (Cikopi.com)

Berbeda dengan coffee shop yang banyak kita jumpai pada umumnya, di Ranin kita tidak akan menemukan espresso machine yang canggih, dengan harga puluhan juta dan listrik ribuan watt. Ranin dengan percaya diri memilih untuk menggunakan teknik seduh manual (manual brewing).  

"Bukan dengan mesin, karena kami yakin pada skill, knowledge, dan art masih menjadi kebutuhan zaman, bukan segalanya dari mesin yang selalu bisu dan kaku." -Ranin



Picture taken from here.


Di Ranin anda dapat memilih mulai dari tubruk (seduh dengan air panas), moka pot (teko bertekanan tinggi dimana air panas dididihkan hingga melewati bubuk kopi), french press (bubuk kopi ditekan dengan semacam alat saringan sehingga ampas kopi mengendap ke bawah), vietnam drip (air kopi dilewatkan melalui semacam saringan), dan seduh siphon (menggunakan alat yang terbuat dari dua bejana kaca yang masing-masing diisi kopi dan air panas).



Berbagai jenis alat manual brewing.


Selain berbagai teknik manual brewing, Ranin juga menyediakan berbagai jenis kopi : wamena papua, baraka toraja, bajawa flores, kintamani bali, pangalengan, mandheling, linthong, gayo aceh, luwak mandheling, sampai robusta toraja. Harganya berkisar dari dua puluh atau tiga puluhan ribu rupiah sampai yang termahal yaitu jenis kopi luwak yang mencapai seratusan ribu rupiah.

Kopi-kopi tersebut tidak hanya bisa dinikmati di dalam kedai, namun juga tersedia bubuk kopi yang bisa dikemas sesuai kebutuhan kita untuk dibawa pulang. Jangan lupa sampaikan kepada barista teknik apa yang akan anda gunakan untuk menyeduhnya di rumah, agar barista menyesuaikan tingkat kehalusan gilingan biji kopi.

Selain kopi, Ranin menyediakan pula cemilan pendamping yang nikmat dimakan bersama kopi, di antaranya kentang goreng dan tapai goreng.

Suasana Ranin sendiri cukup nyaman dengan desain minimalis yang rada-rada antik, ditunjukkan dengan beberapa properti vintage dan unik, seperti meja mesin jahit lama lengkap dengan kayuhan kaki yang digunakan sebagai coffee table. Di sudut ruangan ada rak yang berisi buku-buku bacaan seputar kopi, ekonomi dan pertanian rakyat.

Saya, seperti biasa, memesan cokelat panas sambil mendengarkan cerita Mr. Coffeeholic soal kopi. Pengunjung cukup ramai datang dan pergi, bahkan ada beberapa expatriat yang turut datang untuk ngopi di sini. Tanpa terasa dua jam lebih kami nongkrong di sini dan menikmati kopi, bahkan membawa pulang bubuk kopi untuk diseduh di rumah.



Mr. Coffeeholic memilih kopi Arabika Mandheling dengan Moka Pot, dan saya memesan cokelat panas dengan hiasan foam art yang manis di atasnya.


Rumah Kopi Ranin bukan hanya sekedar kedai kopi, tapi juga sebuah perwujudan dari filosofi dan prinsip yang diusung pemiliknya dalam mengantarkan kopi kepada para penikmatnya. Untuk anda yang ingin mencicipi berbagai kopi dengan teknik manual brewing, sekaligus melihat kopi sebagai sebuah cerita hidup, silakan bertandang ke Rumah Kopi Ranin ini. They will be delighted to have you there. ;)

"Sekali seduh kita bersaudara, karenanya Ranin adalah rumah pembebasan dari segala hegemoni modal dan kekuasaan. Di Ranin kita duduk sama rendah, menanggalkan segala predikat yang tidak menambah nikmat cita rasa kopi. Ngopi di Ranin adalah menikmati kopi sambil merajut kembali aspek kemanusiaan dan ekologi yang sering ditinggalkan." -Ranin 


Rumah Kopi Ranin
Buka jam 10 pagi - 10 malam setiap hari, kecuali hari besar keagamaan.
Alamat : Jalan Ahmad Sobana 22 A, Bantarjati, Bogor.
Twitter : @ranincoffee
Facebook : https://www.facebook.com/RaninCoffee
(Melalui akun facebook Ranin, anda dapat membaca berbagai cerita seputaran kopi yang menarik.)


No comments:

Post a Comment